Kemenparekraf Ajak Investor Berinvestasi di 5 Destinasi Super Prioritas dan 8 KEK Pariwisata, Ini Potensinya

Jum'at, 29 Juli 2022 | 14:55 WIB
Kemenparekraf Ajak Investor Berinvestasi di 5 Destinasi Super Prioritas dan 8 KEK Pariwisata, Ini Potensinya
Kapal Pinisi melintas di perairan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Sabtu (23/7/2022). [ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Himpunan Anak Media (HAM) berkolaborasi dengan ARTOTEL Group dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan ‘Forum Investasi dan Pembiayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif’ pada Kamis (28/07/2022) di ARTOTEL Suites Mangkuluhur, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak para investor untuk berinvestasi di lima destinasi super perioritas (DSP) dan delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Indonesia.

“Sebelum saya bertugas ke pemerintahan, dulu mengelola investasi, dan saya melihat peluangnya sangat besar. Apalagi investasi yang begitu banyak menciptakan lapangan pekerjaan,” terangnya dalam sambutan.

Pariwisata dan ekonomi kreatif, lanjut Sandi Uno, studinya menciptakan enam kali lipat jumlah lapangan pekerjaan dalam setiap 1 dollar off investment.

Baca Juga: Sahabat Sandiuno Latih Budidaya Ikan Tawar Hingga Pakan Mandiri ke Ratusan Petani Ikan

Hal yang dibutuhkan sekarang, kata dia, adalah eksekusi bagaimana 8 KEK Pariwisata, 5 DSP dan 12 sustainable tourism yang mencari sustainable projects alternative memiliki skema pembiayaan sehingga memberikan dampak yang luas.

Hingga saat ini tercatat kebutuhan investasi dan pembiayaan di delapan KEK Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika sebesar Rp226,79 triliun.

Sedangkan kebutuhan investasi dan pembiayaan di tiga Badan Otorita Pariwisata yaitu Borobudur, Labuan Bajo dan Danau Toba sebesar Rp6,7 triliun.

Peluang tersebut, lanjut Menparekraf terlihat lantaran pada bulan Mei 2022, World Economic Forum telah merilis Travel & Tourism Development Index (TTDI) 2022, dan Indonesia berada pada peringkat 32 dari 117 negara atau naik 12 posisi dibandingkan tahun 2019.

“Para investor melihat ada peluang yang signifikan yang dilihat dari TTDI Indonesia yang naik 12 peringkat di atas Thailand dan Malaysia. Sehingga ini membuka untuk berinvestasi,” katanya.

Baca Juga: Kemenparekraf Punya Program Prioritas untuk Benua Etam, Seperti Apa?

Sandiaga juga menjelaskan dengan terbukanya peluang investasi diharapkan, terdapat penciptaan dan kebangkitan ekonomi karena terdapat 1.1 juta lapangan pekerjaan baru tahun 2021.

“Sesuai arahan Presiden, bahwa proyek-proyek infrastruktur harus selesai dari 2023-2024, tidak boleh ada yang mangkrak. Untuk itu investor harus bergegas menyelesaikan pembangunannya, sehingga 2024 target 4,4 juta lapangan kerja baru dapat terealisasikan,” ujarnya.

“Diharapkan melalui Forum ini, kita dapat menyaksikan peluang-peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, serta dapat disusun skema-skema pembiayaan yang bisa diterapkan pada project pariwisata lainnya sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan di lima DSP dan delapan KEK Pariwisata,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi menambahkan, forum ini bertujuan untuk percepatan pembangunan KEK pariwisata, Kawasan Otoritatif Badan Otorita Pariwisata, dan Sustainable Tourism Investment Project melalui penyediaan alternatif skema pembiayaan yang bisa diberikan oleh Lembaga Pembiayaan maupun oleh investor lainnya.

“Melalui forum ini, diharapkan dapat dihasilkan komitmen positif antara lembaga pembiayaan dengan pengelola kawasan guna mendorong percepatan pembangunan dan pengembangan project pariwisata,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI