Suara.com - Kemajuan teknologi seringkali juga seperti pisau bermata dua. Di satu sisi membawa banyak manfaat, sementara di sisi lainnya, juga berpotensi melahirkan kejahatan baru, seperti yang dikenal sebagai kejahatan siber.
Seperti diketahui, dengan semakin canggihnya teknologi, makin marak berbagai modus dan jenis kejahatan siber. Oleh sebab itu, dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di wilayah Bandar Lampung, Media Planner ceritasantri.id, Aina Masrurin menegakskan pentingnya pemahaman keamanan digital.
Dalam keterangannya, Aina mengatakan saat ini pengguna internet juga harus cara mengamankan akun, apa yang tidak bisa diupload dan dilakukan. Untuk itu perlu mempelajari keamanan digital, intinya aman penggunaan device, data pribadi yang bersifat rahasia, misalnya dengan menggunakan identifikasi sidik jari, suara, atau retina mata.
“Ketika sudah terjun ke dunia digital, kita bisa mengurangi, kita tidak bisa menukar akun, dan dengan yang lain harus notifikasi, hal ini bisa jadi sasaran dan sebagai penutup, teknologi tertinggi adalah di manusia dan tergantung pada manusianya, mari kita memanfaatkan teknologi dengan aman, ” jelas Aina.
Sementara itu, Koordinator Pengawas Cabang Dinas Wilayah IV Provinsi Lampung, Johan Supangkat bahwa dalam interaksi di internet dengan berbagai latar belakang, seringkali mengalami singgungan antara satu budaya dan yang lain.
Oleh sebab itu, penting juga untuk memiliki etika di dunia digital untuk bisa saling berkomunikasi.
“Internet adalah anugrah tapi bisa jadi bencana jika teknologi yang mengendalikan kita. Etika merupakan panduan untuk menjunjung nilai dalam berdigital, kita hormati ilmu pengetahuan, etika ada karena kita adalah manusia. Mudah-mudahan hal ini dapat menyadarkan kita untuk bertindak positif,” kata Johan Supangkat.