Suara.com - Kemajuan teknologi digital dan informasi yang tepat seringkali tidak diimbangi dengan pemahaman akan literasi digital itu sendiri.
Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Situasi ini menjadi tantangan bagi masyarakat khususnya pengguna internat dan dunia digital. Pasalnya, semakin majunya teknologi, juga membuat hoaks atau berita bohong makin mudah untuk disebar luaskan.
Oleh sebab itu, dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi di wilayah Padang, Sumatera Barat, penulis dan penggiat literasi, Sarah Monica, menyebut keamanan digital menjadi aspek sangat penting di tengah gelombang pengguna internet sudah sangat masif, perubahan gaya hidup serba digital yang menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas.
Baca Juga: Periksa HP Adik Saat Sedang Tidur, Perempuan Ini Terkejut dengan Walpapernya
"Waspadalah terhadap penyebaran berita hoaks yang dapat menyebabkan keresahan dan kepanikan bagi para pengguna internet awam maupun yang telah lama,” ungkapnya.
Sementara itu, Content Creator dan Key Opinion Leade (KOL)Rayalaksmi mengatakan bahwa penting untuk menggunakan penyaring dalam pencarian di dunia digital.
"Gunakanlah mesin pencarian dalam hal yang positif untuk menggunakan dan mencari hal-hal yang berguna dan bermanfaat ke depannya.
Sebelumnya, Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang menyatakan kemajuan teknologi digital perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital. “Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Semuel Abrijani Pengerapan.
Baca Juga: Perusahaan Teknologi Keuangan Flip Masuk 10 Inovasi Bagian Kehidupan Harian versi Google Play