Suara.com - Berbicara mengenai hijrah, banyak orang menganggap bahwa ini hanya dilakukan oleh orang tua. Padahal tidak selalu begitu, lho. Hijrah juga bisa dilakukan oleh generasi muda.
Hijarah bukan berarti tidak bisa menjadi keren atau gaul. Ketika generasi muda memutuskan untuk hijrah, dirinya juga tetap bisa bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.
Hal inilah yang menjadi dasar organisasi Islami Tajir, dalam membuat acara bertajuk #SaatnyaMaju Waktunya Mentransformasi Potensi Menjadi Energi.
Acara yang berlangsung di kawasan Pondok Indah Mall pada 27-31 Juli ini bertujuan untuk membuka peluang generasi muda Muslim untuk berkreasi dan beraktivitas menciptakan peluang usaha sesuai dengan syariat agama.
Baca Juga: Kampanyekan Insecurity, Lozy Ajak Kaum Muda Percaya Diri dan Temukan Kelebihan dalam Dirinya Sendiri
Co-Founder Tajir, Aji Dimas Ramayanda, mengungkapkan, terdapat banyak workshop dan talkshow yang dilakukan selama lima hari ke depan tersebut. Workshop yang disajikan juga mengenai berbagai hal yang aplikatif sehingga bisa berguna bagi banyak orang.
Tidak hanya itu, meskipun acara yang diadakan ini bertajuk Islami, bagi masyarakat Non Muslim juga bisa mengikuti rangkaian kegiatan untuk mendapat ilmu yang diajarkan.
“Workshop yang kita adakan juga aplikatif, seperti cara membuat kerajinan kulit, cara mencukur, memasak, dan lain-lain sehingga berguna,” ucap Dimas dalam konferensi pers #SaatnyaMaju, Rabu (27/7/2022).
Acara ini juga bekerja sama dengan brand-brand ternama seperti Kahf, Sagaleh, Wardah, Sisesa, Crooz, dan lain-lain. Bahkan acara ini menggaet kurang lebih sekitar 25-30 UMKM di bidang fashion, dan 10-15 di bidang Food & Beverage.
Tujuannya sendiri juga bukan fokus pada bagian ekonomi saja. Namun, menunjukkan kepada masyarakat kalau brand-brand Islami dan halal sendiri juga tetap bisa dinikmati banyak orang, khususnya generasi muda.
Baca Juga: Unpad Buka Kesempatan Kuliah Bagi Generasi Muda Sumedang
“Fokus kami sih menunjukkan teman-teman UMKM di sini, bukan target ekonomi yang mau dicapai. Mau nunjukkin juga kalau brand-brand mereka ini layak ditampilkan di mall mewah sehingga mungkin bisa menginspirasi banyak orang,” jelas Dimas.
Selain itu, Dimas mengungkapkan adanya kolaborasi ini juga untuk mendobrak potensi Indonesia sebagai pusat halal industri dunia. Fokus halalnya sendiri yaitu pada makanan, fashion, dan obat-obatan halal. Acara ini juga akan mendorong generasi muda agar tahu jika hijrah akan tetap bisa dipandang keren dan gaul.
“Harapannya adanya event ini enggak malu lagi gitu, bisa jadi pusat halal industri di dunia. Gerakan hijrah ini juga membuat generasi muda Muslim untuk terus maju mendorong ekonomi kreatif juga,” pungkasnya.