Tingkat Pengangguran Terdidik di Indonesia Capai 8,4 Juta, Akibat Kurang Terasahnya Kemampuan Wirausaha

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 27 Juli 2022 | 19:11 WIB
Tingkat Pengangguran Terdidik di Indonesia Capai 8,4 Juta, Akibat Kurang Terasahnya Kemampuan Wirausaha
Ilustrasi pengangguran. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data terbaru Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun ini mencapai 5,83 persen, atau sekitar 8,40 juta orang dari total penduduk usia kerja yang sebanyak 208,54 juta orang. Yang mengejutkan, dari jumlah tersebut, sebanyak 13,17 persen di antaranya, atau sekitar 1,2 juta orang, merupakan pengangguran terdidik alias mereka yang bergelar diploma dan sarjana.

Masih tingginya tingkat pengangguran terdidik di Indonesia itu, menurut dosen sekaligus Ketua Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Hesti Maheswari, terjadi akibat kurang terasahnya keterampilan wirausaha para mahasiswa di Indonesia.

“Akibatnya, ketika mereka tidak mendapatkan pekerjaan, atau keluar dari pekerjaan karena terkena pemutusan hubungan pekerjaan (PHK), mereka menganggur,” kata Hesti di sela perhelatan Creatifest Universitas Prasetiya Mulya di Mall of Indonesia.

Untuk menekan tingkat pengangguran terdidik tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Keuangan pada tahun ini telah meluncurkan program Wirausaha Merdeka yang diselenggarakan di 17 kampus.

Baca Juga: GoTo Gandeng Kementerian PPPA untuk Melatih Wirausaha Perempuan

Universitas Prasetiya Mulya, sebagai salah satu pelaksana program, membuka kesempatan bagi mahasiswa dari universitas lain dari seluruh Indonesia untuk bergabung mengikuti program tersebut.

“Kami dipercaya pemerintah untuk melakukan transfer knowledge ilmu bisnis yang ada pada kurikulum Universitas Prasetiya Mulya kepada mahasiswa dari kampus lain. Karena itu, kami berharap jumlah peserta dari kampus lain jumlahnya lebih banyak dari peserta asal Universitas Prasetiya Mulya,” ujar Hesti.

Dalam program ini, ia melanjutkan, para peserta akan mendapatkan banyak benefit. Mulai dari perkuliahan ilmu bisnis gratis selama satu semester di Universitas Prasetiya Mulya, akses terhadap purwarupa model bisnis untuk mereka jalankan termasuk modalnya, hingga program bimbingan dari para ahli di kampus dan praktisi.

Untuk mengikuti program ini, Hesti menjelaskan, mahasiswa dari kampus manapun bisa mengajukan diri dengan memenuhi sejumlah syarat umum yang ditentukan Kemendikbudristek. Selain itu, ada satu syarat khusus yang ditentukan oleh tim Universitas Prasetiya Mulya, yakni membuat proposal berisi narasi tentang motivasi mereka mengikuti program Wirausaha Merdeka dan ide bisnis yang mereka ajukan.

“Program ini terbuka bagi mahasiswa jurusan apapun, vokasi, teknik, sastra, ilmu sosial dan politik, dan sebagainya. Kami akan seleksi berdasarkan motivasi dan ide bisnis mereka, dengan harapan setelah program berakhir mereka bisa mengeksekusi ide yang mereka godok,” katanya.

Baca Juga: RELX Academy Akan Cetak 600 Anak Muda Menjadi Wirausaha

Para peserta yang terpilih pun, kata Hesti, nantinya mendapatkan fasilitas penyetaraan satuan kredit semester di kampus asalnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI