Infografis
Suara.com - Sebuah potongan chat antara seorang pria dan wanita viral di media sosial. Pasalnya, pria ini mengeluh chatnya tidak dibalas oleh si wanita lantaran dirinya tidak good looking. Namun, faktanya, menurut warganet, si pria ini tak hanya tidak good looking, tetapi juga tidak memiliki good attitude. Lho, kenapa?
Perselingkuhan adalah hal yang paling ditakuti dalam sebuah hubungan. Tak hanya berujung perpisahan, perselingkuhan juga menimbulkan banyak masalah. Itu sebabnya, sangat penting untuk memutus mata rantai perselingkuhan, yang dimulai dari para calon pelaku perselingkuhan. Bagaimana caranya?
Simak selengkapnya di bawah ini!
1. Chat Tidak di Balas, Pria Ini Tuai Komentar Negatif dari Warganet: Good Attitudenya Mana?
Sebuah potongan chat antara seorang wanita dan lelaki ini viral di media sosial. Pasalnya, pria ini merasa chatnya tidak dibalas karena tidak good looking. Namun, faktanya justru bikin warganet geleng-geleng.
Dihimpun dari akun Twitter @askrlfess, awalnya pria tersebut menanyakan aktivitas yang dilakukan perempuan bernama Eva tersebut. Tak sampai 5 menit kemudian, dirinya kembali mengirim pesan yang menanyakan kenapa chatnya tidak dibalas.
2. 4 Cara Memutus Mata Rantai Perselingkuhan, Patut Dicoba Nih!
Perselingkuhan adalah sebuah kegiatan yang melibatkan tiga belah pihak, yakni sepasang orang yang memiliki hubungan dan satu pihak yang menjadi objek selingkuh. Berbagai problematika dalam perselingkuhan membuat sepasang suami istri nyaris bercerai, mengidap berbagai penyakit hingga kehabisan uang dan harta mereka untuk menuruti nafsu. Apabila tidak dikendalikan maka para pelaku perselingkuhan akan merasakan getahnya tersendiri.
Baca Juga: 4 Cara Memutus Mata Rantai Perselingkuhan, Patut Dicoba Nih!
Maka dari itu sebelum terlalu jauh melangkah dengan hubungan terlarang para para para pelaku perselingkuhan harus senantiasa menyadari bahwa perbuatan yang ia lakukan salah. Dalam artikel ini kami akan membahas 4 cara memutus mata rantai perselingkuhan. Dalam sebuah pepatah mengatakan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati, hal ini dilakukan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
