Suara.com - Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle tidak bisa dipisahkan dari keterkejutan pihak keluarga dan publik saat itu. Salah satu hal yang paling disorot adalah perbedaan latar belakang dari dua sejoli ini.
Bahkan ketika pernikahan mereka sudah berlangsung selama empat tahun sampai 2022, masih dikabarkan ada beberapa pihak yang tidak mendukung. Hal inilah yang diungkapkan oleh seorang penulis buku sekaligus jurnalis Inggris, Tom Bower.
Tom Bower sendiri dikenal sebagai salah satu penulis dengan koleksi bukunya yang serba kontroversial. Ketimbang menunjukkan beberapa hal yang positif, ia lebih kerap membagikan cerita-cerita yang mengejutkan dan bersifat sebaliknya.
Baru-baru ini, pada awal Juli 2022, ia resmi merilis buku terbarunya yang berjudul "Revenge: Meghan, Harry and the War between the Windsors". Pada buku tersebut, ia mengungkapkan ramalan dari seorang ajudan kerajaan terkait kehidupan pernikahan Harry dan Meghan.
Baca Juga: 4 Adab Suami terhadap Istri agar Pernikahan Bahagia, Sudah Lakukan?
Dikutip dari News.com.au, ajudan yang dimaksudkan oleh Bower ini tak lain adalah sosok yang dekat dengan Ratu Elizabeth II. Diangkat pula menjadi bangsawan, ajudan ini bernama Lady Susan Hussey.
Lady Susaan Hussey adalah seorang dayang yang setia menemani Ratu Elizabeth II sejak tahun 1960-an dan menyiapkan tempat istirahatnya. Suatu hari, ia memberikan komentar terkait hubungan Harry dan Meghan sebelum keduanya menikah.
Pada tahun 2018, ketika ia berkumpul dan makan siang bersama eksekutif National Theatre, ia meramal pernikahan Harry dan Meghan akan berakhir dengan air mata.
"Saat mendiskusikan kemungkinan Meghan terlibat dengan National Theatre setelah pernikahan, Hussey tiba-tiba menjadi serius tentang masa depan pasangan itu. 'Itu semua akan berakhir dengan air mata,' katanya. 'Tandai kata-kata saya'," tulis Bower dalam buku tersebut.
Walaupun begitu, setelah keduanya menikah, Lady Susan sempat membantu Meghan Markle untuk beradaptasi di istana. Sayangnya hal tersebut menjadi sia-sia karena pasangan ini memilih keluar dari Kerajaan Inggris.