Suara.com - Perkembangan teknologi seringkali seperti pisau bermata dua. Di satu sisi bisa membantu mempermudah berbagai aktivitas, tapi di sisi lain juga bisa merugikan.
Salah satunya jika ada orang tidak bertanggung jawab yang melakukan kejahatan siber. Oleh sebab itu, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), Peneliti dan Dosen di P3S Al Qadr Yogyakarta, Ahmad Wahyu Sudrajad, penting untuk mengetahui cara agar tetap aman di dunia digital.
Ia menyebut jika keamanan dalam bermedia digital ini bermanfaat agar selalu merasa aman dan nyaman. Untuk bisa merasa aman dari berbagai kejahatan siber, ia menyarankan untuk mengamankan identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan memahami keamanan digital bagi anak.
“Tips aman bermedia digital yaitu, pastikan keamanan gawaimu, jaga data pribadi kita agar tetap aman, selalu waspadai tautan yang tak dikenal, dan jangan merespon telepon asing, kenali dengan siapa kita berkomunikasi, hati-hati saat berbelanja online, gunakan anti virus, dan hanya instal aplikasi yang resmi, gunakan password yang kuat dan panjang, gunakan password yang berbeda di setiap akun,” kata Ahad Wahyu dalam keterangannya, Senin, (25/7/2022).
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Pentingnya Kemampuan Cakap Digital Bagi Generasi Muda
Sementara itu, Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, yang memaparkan resiko dari masifnya penggunaan internet di Indonesia yang membawa serta resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying, dan konten-konten negatif lainnya, sehingga peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni.
“Saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5. Yang artinya masih di kategori sedang, belum mencapai kategori baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital nasional,” ujar Semuel Abrijani Pengerapan.
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Jhonny G. Plate dalam kesempatan itu menyatakan jika Pandemi telah mendorong inovasi dan digitalisasi sektor pendidikan melalui penggunaan perangkat teknologi digital dan internet selama pembelajaran jarak jauh atau PJJ diterapkan.