Suara.com - Kemajuan teknologi membuat orang kini bisa mendapatkan informasi dan juga berkomentar tentang berbagai hal di dunia digital atau media sosial. Tapi yang seringkali banyak dilupakan, bahwa jejak digital yang kita buat akan abadi dan sulit untuk dihilangkan.
Dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), kota Padang, Sumatera Barat, Direktur Buku Langgar, Abdul Rohman, mengingatkan bahwa jejak digital abadi.
Abdul Rohman menyebut di dalam media digital akan berhubungan dengan orang lain yang punya kebudayaan, memahami apa yang dirasakan orang lain, apa yang layak dan tidak layak bagi orang lain.
Interaksi antar budaya dapat memahami orang lain, dengan bermedia digital dapat berekspresi, berpendapat, dan bersikap dalam hal yang baik bagi diri kita dan orang lain.
Baca Juga: Viral Tenda Pesta Pernikahan di Madiun Tersapu Angin Hingga Hampir Roboh
“Berperilakulah sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat. Ruang digital ini sekalian kita dapat berinteraksi dengan mudah juga dapat membuat kita berkolaborasi dan bergotong-rotong, bermedia digital memerlukan etika dalam bermedia sosial,” ungkapnya.
Sementara itu, Rania Salsabila atau dikenal sebagai dengan Chaaarania yang merupakan seorang content creator pun meminta agar jangan menjadi netizen yang julid. Hal itu karena semua bisa dicari dan dilaporkan apabila kita tidak bisa menjaga kata atau pun ketikan kita terhadap konten atau postingan orang lain.
Kemudian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Padang, Habibul Fuadi juga menyampaikan bahwa lanskap digital menyangkut hal terkait pengetahuan dan memahami perangkat lunak dan keras yang digunakan untuk mengakses dunia digital.
"Pengetahuan dasar diantaranya seperti pengetahuan dasar terhadap sistem operasi, pengetahuan dasar aplikasi dan penggunaan internet,” jelasnya.
Baca Juga: Jake ENHYPEN Mengaku Tak Suka Sering-sering Mengunggah Foto Karena Alasan Ini!