Suara.com - Kecakapan digital kini menjadi suatu hal yang wajib dimiliki oleh seluruh masyarakat, tidak terkecuali oleh anak. Hal ini karena kemajuan teknologi membuat masyarakat dibanjiri oleh informasi.
Dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), wilayah Bandar Lampung, Sumatera Selatan, Dosen Pengajar Fisipol Universitas Gajah Mada, Bevaola Kusumasari memaparkan tindakan yang dapat dilakukan untuk melawan banjirnya konten negatif, yakni membedakan motivasi dalam mencari informasi.
Selain itu juga untuk mengendalikan keinginan dalam mengakses informasi, menjala informasi yang bermanfaat, serta jangan mengakses informasi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Menjadi cakap digital hukumnya wajib, adik-adik akan menggunakan kecakapan digital karena sekarang semua dikerjakan di hp dan laptop, yang harus diperhatikan kesehatan mata. Kita memahami literasi digitalisasi, jika kita mengetahui, kita bisa bermanfaat bagi orang lain“ ujar Bevaola Kusumasari.
Baca Juga: Keren Banget, Teknologi AI Bisa Bantu Percepat Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Mudah
Sementara itu, Content Creator, Tri Andeni yang juga dikenal dengan nama Kang Review menuturkan jika sebelum membagi konten di media sosial, harus mengetahui apa yang dibagikan.
“Kita harus tau konten apa yang kita share ketika mengupdate konten, memilih konten yang negatif berharap viral tapi sebenarnya itu tidak baik. Kita harus mengupgrade diri kita untuk mempelajari fitur dan alat bantu untuk cakap digital, karena digunakan juga di sekolah maupun perkuliahan,“ ungkap Kang Review.