Kesulitan transfer uang ke luar negeri menambah masalah keuangan mahasiswa
Berdasarkan hasil survei, mayoritas mahasiswa internasional memiliki kesulitan dalam mengelola keuangan pribadi, salah satunya ketika transfer uang ke luar negeri. Biaya transfer yang tinggi (50%) muncul sebagai tantangan utama, diikuti dengan lambatnya durasi transfer uang sampai ke tujuan (41%).
Faktanya, 7 dari 10 mahasiswa (73%) setuju bahwa biaya tinggi dan biaya tersembunyi merupakan hal yang tak terduga ketika melakukan transaksi, sehingga hal tersebut berdampak negatif terhadap keuangan mereka.
Selain itu, ditemukan bahwa sebanyak 58% responden perlu mengirim uang untuk keluarga di negara asalnya setidaknya sebulan sekali, sehingga ada peluang yang besar bagi Wise dalam membantu mahasiswa mengatasi kesulitan terkait transfer uang dari dan ke luar negeri.
“Survei ini menunjukkan bahwa hambatan finansial merupakan tantangan utama yang tak terduga yang dialami mahasiswa Indonesia ketika kuliah di luar negeri. Transaksi mata uang asing, seperti transfer uang atau saat menggunakan kartu bank lokal di luar negeri, seringkali dikenakan biaya mahal dan berbagai biaya tersembunyi lain yang tidak disadari,” jelas Elian Ciptono, Country Manager Wise Indonesia, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Elian melanjutkan, mahasiswa menaruh harapan yang lebih tinggi pada layanan keuangan sebelumnya. Sebanyak 95% mahasiswa yang disurvei mengatakan mereka ingin biaya layanan transfer uang ke luar negeri yang lebih murah dan efisien. “Misi Wise adalah menyediakan layanan transfer uang internasional yang cepat, murah, nyaman, dan transparan sehingga mahasiswa bisa fokus untuk mendapatkan hasil maksimal dari pendidikan mereka di luar negeri,” tutupnya.