Suara.com - Kenaikan harga tiket masuk Rp3,7 juta ke Taman Nasional Komodo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai 1 Agustus mendatang menuai pro dan kontra. Salah satu penolakan dari sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelemat Pariwisata Manggarai Barat.
Mereka menggelar aksi demo di depan Kantor Bupati Manggarai Barat pada Senin (18/7/2022) lalu, mendesak pemerintah mencermati kembali beberapa poin penting seputar rencana kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo.
"Kami mengajak pemerintah untuk mencermati kembali beberapa poin penting seputar rencana itu," kata Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat Rafael Todowela di hadapan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.
Rencana kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo juga membuat sejumlah wisatawan terpaksa membatalkan kunjungannya kesana. Berikut fakta seputar kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo.
Baca Juga: Polemik Mahal Tiket Taman Nasional Komodo, Jokowi: Bisa Lihat di Pulau Rinca, Mukanya Sama
1. Profesor Emil Salim sebut Taman Komodo berbeda dengan wisata lainnya
Mantan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Prof H Emil Salim ikut angkat suara terkait kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo.
Ia mengatakan, ketika masih menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup, ia menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu Taman Nasional pertama di Indonesia.
Menurutnya, Taman Nasional Komodo merupakan wisata yang unik dengan hewan yang memiliki nilai historis yang tinggi. Dan itulah yang menjadikan Taman Nasional Komodo berbeda dengan wisata yang lainnya.
"Wisata komodo adalah wisata dengan living creature yang unik yang merupakan binatang yang historis." ujarnya dalam keterangannya, Kamis, (21/7/2022).
Baca Juga: Warga Demonstrasi Tolak Kenaikan Harga Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp3,75 Juta Per Orang
2. Taman Nasional Komodo perlu dijaga ekosistemnya
Lebih lanjut Profesor Emil mengatakan Taman Nasional Komodo merupakan wisata hidup bukan wisata benda mati, karena berhubungan dengan nyawa hewan, yakni komodo.
Untuk mengembangkan pariwisata disana dibutuhkan strategi. Salah satunya dengan membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung kesana.
Jika jumlah pengunjung tidak dibatasi, ia khawatir ekosistem asli komodo akan terganggung dan hal itu bisa berdampak pada keberadaan hewan komodo itu sendiri.
“Maka jangan jumlah pengunjung menjadi kriteria. Yang menjadi objek wisata adalah makhluk hidup, bukan barang mati. Apabila ekosistemnya terganggu bisa mengganggu ekuilibrium kehidupan komodo, yang mana kita tidak punya ahlinya," paparnya
3. Tanggapan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo buka suara terkait harga tiket masuk Taman Nasional komodo yang dianggap mahal. Jokowi menegaskan kalau masyarakat juga bisa menikmati sensasi bersama komodo di pulau lainnya.
Jokowi menegaskan kalau harga tiket masuk Taman Nasional komodo senilai Rp 3,75 juta per orang itu dikarenakan akan dijadikan kawasan konservasi. Supaya tidak menurunkan jumlah wisatawan, Jokowi mempersilakan untuk mengunjungi pulau lainnya seperti pulau Rinca dan pulau Padar
Pasalnya, di Pulau Rinca juga terdapat komodo yang bisa disaksikan oleh para turis.
"Komodo di pulau Rinca dan di pulau Komodo itu komodonya juga sama, wajahnya juga sama. Jadi kalau mau lihat komodo silakan ke pulau Rinca, di sini ada komodo," kata Jokowi usai mengunjungi Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, NTT, Kamis (21/7/2022).
4. Warga sekitar tolak kenaikan harga tiket
Warga sekitar Taman Nasional Komodo melakukan demo di depan kantor Bupati Manggarai Barat untuk menyampaikan aspirasinya terkait kebijakan kenaikan biaya konservasi Taman Komodo.
Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat menolak kenaikan tarif masuk Rp3,7 juta perorang selama periode 1 tahun yang berlaku mulai Agustus 2022.
Ketua Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat, Rafael Todowela mengatakan, kebijakan menaikkan harga tiket tersebut akan merugikan masyarakat NTT yang selama ini hidup dari sektor pariwisata.
Menurut mereka, jika tiket masuk Taman Nasional Komodo dinaikkan, maka jumlah wisatawan akan menurun.
"Pada saat ini, sejumlah wisatawan telah membatalkan kunjungan mereka ketika mendengar informasi kenaikan tiket ini," ucap Rafael.
5. Warga desak pemerintah batalkan kenaikan harga
Dengan banyaknya catatan kritis, Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat mendesak pemerintah membatalkan pemberlakuan tiket Rp3,75 juta.
Mereka juga mendesak pemerintah untuk mencabut semua izin perusahaan, baik swasta maupun milik negara yang telah mengantongi izin usaha pariwisata di dalam kawasan TNK.
"Bagi kami selain membahayakan konservasi, kehadiran perusahaan-perusahaan ini menciptakan monopoli bisnis pariwisata di kawasan TN Komodo yang meminggirkan warga lokal," kata dia.
Kontributor : Damayanti Kahyangan