Suara.com - Olahraga quidditch pertama kali diciptakan oleh penulis Inggris JK Rowling dalam serial Harry Potter-nya yang sangat populer — di mana para penyihir terbang di atas sapu sambil berusaha mencetak gol. Siapa sangka jika olahraga fiksi tersebut akhirnya dimainkan di dunia nyata, dan telah dimainkan oleh hampir 600 tim dan 40 negara.
Setelah populer melalui Harry Potter, olahraga Quidditch mulai dimainkan di lapangan dalam kehidupan nyata pada tahun 2005, di Middlebury College di Vermont.
Namun kini, Asosiasi Quidditch Internasional (IQA) mengumumkan bahwa olahraga tersebut sekarang akan dikenal sebagai quadball.
"Ini adalah momen penting dalam sejarah olahraga kami," kata Chris Lau, ketua dewan pengawas IQA, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Washington Post.
Baca Juga: 3 Tips Menjaga Berat Badan agar Tetap Seimbang, Tertarik Mencoba?
Badan global itu mengatakan salah satu alasan utama perubahan nama itu adalah karena JK Rowling "semakin mendapat sorotan karena posisinya yang anti-transgender." Konon, kelompok advokasi LGBTQ telah mengkritik penulis, serta aktor utama yang muncul dalam film Harry Potter yang sangat populer, yang juga kritis terhadap pandangannya.
IQA mengatakan alasan kedua untuk perubahan nama adalah terkait merek dagang dan lisensi. Merek dagang untuk "quidditch" dimiliki oleh perusahaan Warner Bros. yang memproduksi Harry Potter.
Dan kini, IQA ingin menggunakan nama quadball untuk terus mengembangkan permainan ini menjadi olahraga andalan yang terorganisir.
Menurut IQA, proposal untuk mengubah nama olahraga tersebut pertama kali dibuat pada bulan Maret, dan ribuan pemain di seluruh dunia disurvei tentang nama baru untuk olahraga ini, hingga akhirnya dipilih quadball – yang mengacu pada jumlah bola dan posisi yang digunakan dalam olahraga.
Olahraga ini terdiri dari tujuh pemain di setiap tim — di antaranya pemburu, pemukul, dan pencari (seperti posisi Harry Potter) — berusaha memasukkan bola quaffle ke dalam ring lawan. Alih-alih terbang, para pemain berlari dengan sapu yang ditempatkan di antara kaki mereka.
Baca Juga: Jeneponto Ingin Jadi Tujuan Olahraga Selancar dan Layar Untuk Gaet Wisatawan Mancanegara