Tas dan Sepatu dari Sampah Plastik, Cara Sekolah Alam Tunas Mulia Ajak Anak Jaga Kelestarian Lingkungan

Kamis, 21 Juli 2022 | 18:04 WIB
Tas dan Sepatu dari Sampah Plastik, Cara Sekolah Alam Tunas Mulia Ajak Anak Jaga Kelestarian Lingkungan
Tas dan sepatu dari sampah plastik hasil karya murid Sekolah Alam Tunas Mulia. (Dok. Fajar Ramadhan/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lingkungan dan anak-anak menjadi satu keselarasan untuk masa depan yang baik. Pada dasarnya, generasi muda atau anak-anak itulah yang akan menjaga kelestarian lingkungan untuk dunia di masa depan.

Hal tersebut merupakan ajaran penting yang telah diterapkan oleh Sekolah Alam Tunas Mulia, Bantar Gebang. Sekolah yang satu ini sendiri tidak hanya mengajarkan mengenai pendidikan formal tetapi bagaimana cara mencintai lingkungan.

Pendiri Sekolah Alam Tunas Mulia, Juwarto, SE, mengatakan, sekolah yang didirakannya itu memang memiliki keunikan tersendiri. Hal ini karena sekolah yang didirakannya itu, difokuskan kepada anak-anak yang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan.

Selain itu, alasan dirinya membuat sekolah tersebut karena ia ingin anak-anak tersebut mendapat pendidikan seperti yang lainnya.

Tas dan sepatu dari sampah plastik hasil karya murid Sekolah Alam Tunas Mulia. (Dok. Fajar Ramadhan/Suara.com)
Tas dan sepatu dari sampah plastik hasil karya murid Sekolah Alam Tunas Mulia. (Dok. Fajar Ramadhan/Suara.com)

Sebelumnya ia juga telah melihat data, sebanyak 60 persen anak di kawasan TPA Banta Gebang sendiri tidak sekolah. Hal tersebut yang membuat batinya terbuka untuk membuka sekolah gratis bagi anak-anak tersebut.

“Saya punya mimpi bagaimana anak-anak bisa mendapat pendidikan seperti di luar sana. Data yang saya peroleh saja tercatat 60 persen anak engga sekolah, makannya kita buat, jadi enggak ada alasan anak tidak mampu bersekolah,” ucap Jurwanto dalam acara Tropical Generasi Peduli, Kamis (21/7/2022).

Dalam sekolahnya tersebut, Jurwanto menurutkan kalau anak-anak tidak memiliki seragam khusus. Mereka juga tidak menggunakan sepatu dalam proses belajar mengajar.

Mata pelajaran yang diajar sendiri juga tidak hanya pendidikan formal pada umumnya, tetapi hal lain seperti prakarya, daur ulang barang bekas, dan lain-lain. Bahkan, anak-anak juga disediakan asrama untuk tempat mereka tidur.

“Kita mudah di sini jadi enggak perlu pakai sepatu, seragam enggak di sini. Kita juga menyediakan asrama ini khusus anak penghafal Al Quran ada sekitar 51 anak, semua adalah gratis, semua makan gratis semuanya,” jelasnya.

Baca Juga: Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Sampah Rumah Tangga

Semua dana yang diperoleh untuk kebutuhan sekolah itu sendiri hanya berasal dari donasi-donasi organisasi dari luar. Bahkan, guru-guru yang mengajar juga mendapat bayaran seadanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI