Apa Bahaya Etilen Oksida? Jadi Penyebab Beberapa Varian Es Krim Haagen Dazs Ditarik BPOM

Sejumlah negara, termasuk Indonesia menarik salah satu produk es krim Haagen Dazs karena ditemukan adanya kandungan kimia di dalamnya.
Suara.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan untuk menarik beberapa varian produk es krim asal Prancis, Haagen Dazs, termasuk varian rasa vanilla dari pasaran pada Rabu (20/7/2022).
Keputusan itu diambil karena BPOM menemukan adanya kandungan Etilen oksida (Eo) yang melebihi batas dalam es krim Hagen Dazs rasa vanilla kemasan pint dan mini cup tersebut.
Hal tersebut diketahui setelah Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) menerima informasi dari European Union Rapid Alert System for Food dan Feed (EURSFF) mengenai kadar Etilen Oksida dalam produk es krim tersebut.
Ternyata bukan hanya di Indonesia, otoritas di Perancis melalui Rappel Conso diikuti Food Standart Australian New Zealand (FSANZ) juga telah menerbitkan informasi publik terkait penarikan produk es krim rasa vanilla dengan merk Haagen Dazs yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Baca Juga: BPOM Indonesia: Peran, Tugas, dan Kontribusinya dalam Menjaga Kesehatan Masyarakat
Sehari setelahnya, Singapore Food Agency (SFA) memerintahkan importirnya untuk melakukan penarikan produk serupa.
Selain itu, otoritas makanan Taiwan juga menarik dua produk es krim Haagen-Dazs vanila usai menemukan etilen oksida di dalamnya.
Apa itu Etilen oksida dan bahayanya bagi tubuh?
Dikutip dari laman foodstandart, Etilen Oksida merupakan baham kimia yang berwujud gas diatas 10 derajat celcius.
Penggunaan Etilen Oksida pada makanan telah dihapus di seluruh dunia, lantaran masalah kesehatan terkait dengan residu yang mungkin tertinggal dalam makanan yang mengandung Etilen oksida.
Baca Juga: Waspada Hoaks! BPOM Tegaskan Pabrik Kosmetik Ratansha Tidak Ditutup
Dikutip dari foodsafetynews, penambahan Etilen Oksida ke makanan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi mikrobiologi dengan Salmonella.