Apa Bahaya Etilen Oksida? Jadi Penyebab Beberapa Varian Es Krim Haagen Dazs Ditarik BPOM

Kamis, 21 Juli 2022 | 15:14 WIB
Apa Bahaya Etilen Oksida? Jadi Penyebab Beberapa Varian Es Krim Haagen Dazs Ditarik BPOM
Es krim Haagen-Dazs (Instagram/ haagendazsla)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memutuskan untuk menarik beberapa varian produk es krim asal Prancis, Haagen Dazs, termasuk varian rasa vanilla dari pasaran pada Rabu (20/7/2022).

Keputusan itu diambil karena BPOM menemukan adanya kandungan Etilen oksida (Eo) yang melebihi batas dalam es krim Hagen Dazs rasa vanilla kemasan pint dan mini cup tersebut.

Hal tersebut diketahui setelah Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) menerima informasi dari European Union Rapid Alert System for Food dan Feed (EURSFF) mengenai kadar Etilen Oksida dalam produk es krim tersebut.

Ternyata bukan hanya di Indonesia, otoritas di Perancis melalui Rappel Conso diikuti Food Standart Australian New Zealand (FSANZ) juga telah menerbitkan informasi publik terkait penarikan produk es krim rasa vanilla dengan merk Haagen Dazs yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Baca Juga: Es Krim Haagen Dazs Rasa Vanila Disebut Berbahaya Bagi Kesehatan, Jadi Kesukaan Warga Makassar

Sehari setelahnya, Singapore Food Agency (SFA) memerintahkan importirnya untuk melakukan penarikan produk serupa.

Selain itu, otoritas makanan Taiwan juga menarik dua produk es krim Haagen-Dazs vanila usai menemukan etilen oksida di dalamnya.

Apa itu Etilen oksida dan bahayanya bagi tubuh? 

Dikutip dari laman foodstandart, Etilen Oksida merupakan baham kimia yang berwujud gas diatas 10 derajat celcius.

Penggunaan Etilen Oksida pada makanan telah dihapus di seluruh dunia, lantaran masalah kesehatan terkait dengan residu yang mungkin tertinggal dalam makanan yang mengandung Etilen oksida.

Baca Juga: Etilen Oksida, Zat Penyebab Iritasi Berbahaya Ditemukan di Es Krim Haagen Dazs

Dikutip dari foodsafetynews, penambahan Etilen Oksida ke makanan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminasi mikrobiologi dengan Salmonella.

Penggunaan Etilen Oksida pada makanan sudah tidak diizinkan lagi, sebab paparannya bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Etilen Oksida juga kerap digunakan untuk mensterilkan beberapa perangkat medis, meliputi:

  • Perekat
  • Insektisida pertanian
  • Kosmetik
  • Deterjen
  • Pembersih rumah tangga
  • Pembersih industri

Bahaya Etilen Oksida

Ada sejumlah dampak buruk jika Etilen Oksida masuk ke tubuh manusia. Diantaranya menimbulkan gangguan kesehatan seperti sakit kepala, pusing, mual, kelelahan, iritasi pernapasan, muntah, dan gangguan pada pencernaan.

Laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, menyebutkan, Etilen Oksida dapat mengakibatkan diare, kesulitan bernafas, kantuk, mata dan kulit terbakar, radang dingin, efek repoduksi.

Sebagai informasi tambahan, meski dilarang, Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO, belum mengatur batas maksimal residu bahan kimia ini sehingga pengaturannya berbeda di tiap negara.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI