Suara.com - Masalah sampah kebersihan lingkungan kerap ditemui di berbagai tempat wisata di Indonesia. Hal ini salah satunya terjadi karena kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan masih relatif rendah.
Hal ini yang membuat Mulung Parahita dan TNI AL mengajak kalangan masyarakat hingga mahasiswa untuk bersama-sama mengumpulkan sampah di areal Pantai Grand Watu Dodol Banyuwangi.
Selain untuk kebersihan alam, Mulung Parahita juga memberi edukasi dalam konsep ekonomi sirkular atau potensi meraup pundi-pundi pendapatan melalui sampah yang berserakan.
Tujuan utama dari kampanye kebersihan lingkungan ini adalah untuk memperoleh pendataan sampah secara tepat yang dapat menjadi landasan untuk menentukan cara yang efektif dan efisien dalam mengatasi polusi sampah dan menyatukan seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen pada rangkaian pemulihan.
Baca Juga: Gus Halim Minta Pendamping Dorong Desa Wisata Masuk Aplikasi
Tidak lagi berjalan sendiri tetapi bersama-sama, secara bersamaan melalui perjalanan pemulihan bagi lingkungan.
"Kita sangat terancam sebenarnya oleh ketidakdisiplinan kita untuk membuang sampah pada tempatnya, kenapa kami bekerjasama dengan TNI AL, karena kita ketahui kita memiliki banyak aliran sungai yang memiliki hulu dan hilir, dan semua menuju ke laut, maka mari bersama-sama untuk menjaga kebersihan lingkungan kita," kata Pembina Pembina Mulung Parahita, Anak Agung Ngurah Kakarsana.
Upaya Mulung Parahita bersama TNI AL kemudian direspon baik oleh kalangan masyarakat hingga mahasiswa, mereka bersama menanggulangi sampah yang berserakan di tempat wisata.
"Benar, kita sebagai masyarakat sekaligus mahasiswa dan generasi muda juga harus prihatin dengan kondisi lingkungan, dimulai dari gerakan hati untuk memulung sampah seperti ini, semoga semakin banyak orang yang sadar dan menjaga kebersihan alam," cetus salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Gilang Vila Mukti
Baca Juga: Gus Halim Launching Lomba Promosi Desa Wisata Nusantara Tahap II