Perasaan dan Suasana Hati saat Bangun Bisa Pengaruhi Produktivitas Seharian Lho!

Rabu, 20 Juli 2022 | 08:35 WIB
Perasaan dan Suasana Hati saat Bangun Bisa Pengaruhi Produktivitas Seharian Lho!
Ilustrasi bangun tidur (pexels.com/cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pagi mejadi langkah awal dalam memulai aktivitas sepanjang hari. Bukan hanya soal waktu, suasana hati saat pagi hari juga ternyata bisa memengaruhi produktivitas seseorang selama sehari penuh.

Seorang profesor Manajemen di Wharton School, University of Pennsylvania Nancy P. Rothbard bersama rekannya, profesor Steffanie Will dari Fisher College of Business di Ohio State University, melakukan penelitian bahwa suasana hati di awal hari dapat bertahan lebih lama dan memiliki efek penting terhadap kinerja pekerjaan.

"Kami memeriksa perwakilan layanan pelanggan (CSR) di call center perusahaan asuransi selama beberapa minggu. Juga mengirimkan survei singkat CSR secara berkala sepanjang hari. Kami mempelajari suasana hati saat mereka memulai hari, bagaimana mereka melihat acara kerja seperti interaksi pelanggan sepanjang hari, dan suasana hati mereka di siang hari setelah interaksi pelanggan ini," kata Nancy.

Para peneliti menggunakan metrik kinerja terperinci perusahaan untuk menyelidiki bagaimana suasana hati di tempat kerja terkait dengan kinerja sepanjang hari.

Baca Juga: 3 Tips Meningkatkan Suasana Hati dengan Mudah, Coba Dulu!

Nancy mengatakan kalau mereka menemukan bahwa CSR bervariasi dari hari ke hari. Tetapi dipastikan bahwa pekerja yang memulai pagi dengan bahagia atau tenang biasanya tetap seperti itu sepanjang hari.

Sebaliknya, sebagian besar, orang yang memulai hari dengan suasana hati buruk berpotensi merasa lebih buruk di penghujung hari, sekalipun melakukan interaksi dengan orang yang positif.

Tetapi menariknya, kata Nancy, pekerja yang tidak enak saat memulai hari justru bisa merasa tidak terlalu buruk setelah berinteraksi dengan pelanggan dengan suasana hati buruk. 

"Mungkin ini karena, dengan mengambil perspektif pelanggan mereka, CSR ini menyadari kehidupan mereka sendiri tidak begitu buruk," kata Nancy, dikutip dari Harvard Business Review.

Nancy bersama rekannya menyimpulkan bahwa pekerja yang berada dalam suasana hati positif lebih mungkin bekerja secara kualitas tinggi. 

Baca Juga: Dorong Produktivitas UMKM di Jogja, Diskominfo DIY Ajak Pengusaha Manfaatkan Teknologi Digital

Sedangkan karyawan yang berada dalam suasana hati negatif  cenderung lebih sering beristirahat dari tugasnya untuk mengatasi stres dan menjalani hari. Walaupjn mungkin terlihat hanya istirahat kecil, tapi bila terus diulangi sepanjang hari menyebabkan hilangnya produktivitas lebih dari 10 persen.

Untuk memanfaatkan temuannya tersebut, Nancy menyarankan para manajer mungkin bisa mengirimkan pesan peningkat semangat di pagi hari kepada timnya. Atau mengadakan pertemuan tim reguler untuk membantu orang mengalami suasana hati yang positif sebelum memulai kerja. 

"Memberi makan orang dan merayakan pencapaian juga selalu menjadi pendorong semangat. Sebagai alternatif, manajer dapat memberikan sedikit ruang kepada karyawan di pagi hari, misalnya untuk mengobrol dengan rekan kerja sebelum rapat awal," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI