Tes Kepribadian: Fobia Kamu Tunjukkan Karaktermu yang Sebenarnya

Minggu, 17 Juli 2022 | 07:00 WIB
Tes Kepribadian: Fobia Kamu Tunjukkan Karaktermu yang Sebenarnya
Ilustrasi badut. (pexels/ Sachin Bharti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fobia atau ketakutan akan sesuatu yang menegangkan sebenarnya tidak sepenuhnya irasional. Jika kamu tahu, hal tersebut sebenarnya dapat mengatakan banyak hal tentang karakter bawaanmu.

Nah, ingin tahu mengenai dirimu berdasarkan dari ketakutan yang kamu miliki? Baca terus tes kepribadian berikut, seperti dilansir The Healthy.

1. Takut Badut: Menghargai Kejujuran

Menurut sebuah artikel di Scientific American, badut digambarkan sebagai "penipu" yang topengnya memberi mereka perasaan bahwa mereka dapat meninggalkan perilaku sosial yang biasanya dapat diterima. Jadi tidak mengherankan bahwa coulrophobia cukup umum — hampir satu dari 10 orang dewasa mengaku memilikinya.

Baca Juga: Tes Kepribadian Ukuran Mata: Cari Tahu Sifat Sesungguhnya Yang Kamu Miliki

Orang yang takut pada badut cenderung bangga akan kejujuran, transparansi, dan keterusterangan mereka, dan mengharapkan orang lain di sekitar mereka melakukan hal yang sama.

Namun, sifatmu yang tidak masuk akal dan terlalu logis terkadang dapat mencegahmu untuk membalas dalam situasi sosial. Meskipun kamu tidak perlu melakukannya di sirkus, jangan takut untuk menjadi badut sesekali.

2. Takut Darah: Tenang dan Damai

Pada dasarnya, pikiran mengasosiasikan darah dengan sesuatu yang salah dan mengirimkan sinyal bahaya ke otak. Jika ini masalahnya, kamu memiliki naluri protektif yang kuat dan cenderung tenang, terkumpul dalam kelompok sosialmu.

Jika takut darah, kamu juga memiliki penghargaan untuk tubuh dan berusaha untuk merawatnya sebaik mungkin. Gunakan zen terpusat ini untuk menciptakan ketenangan di sekitarmu dan berbagi kedamaian batin dengan teman-teman yang lebih stres.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ketahui Sifat Asli Anda dari Olahan Telur Favorit, Dadar atau Rebus?

3. Takut Ular: Suka Membela Orang Lain

Psychology Today menulis bahwa salah satu teori ilmiah adalah bahwa ”manusia dan primata lainnya cenderung takut pada makhluk yang pernah mengancam kehidupan nenek moyang kita. Di atas segalanya, kamu menghargai orang-orang dan hubungan di sekitarmu.

Kamu jelas bukan orang yang suka berdebat; suka membela orang lain dan berdiri tegak sebagai teman yang setia. Namun, amarahmu yang berapi-api terkadang menghalangi, bahkan ketika kamu secara naluriah mencari orang yang kamu cintai. Meskipun berbakti adalah hal yang baik, pastikan untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan dan mencari kompromi saat dibutuhkan.

4. Takut Laba-laba: Kamu Seorang Pemimpin

Ini sebenarnya adalah salah satu fobia paling umum yang ada. Pada akhirnya, kesadaran akutmu pada Laba-laba menunjukkan kecenderungan yang mengakar untuk memimpin dan bertahan hidup.

Sensitivitas dan keandalan adalah kekuatanmu, dan waktu reaksimu yang waspada sangat dihargai—ini dikatakan sebagai keuntungan selektif yang signifikan di masa lalu.

5. Takut Berbicara di Depan Umum: Seorang Perfeksionis

Menurut ensiklopedia Fear Of, kebanyakan individu yang menderita ketakutan berbicara di depan umum memiliki harga diri yang rendah, mengharapkan kesempurnaan dalam segala hal yang mereka lakukan, mencari persetujuan terus-menerus, dan mengharapkan kegagalan.

Dan meskipun kamu biasanya suka menyendiri dengan pikiran, itu tidak berarti kamu seorang paria sosial; kamu hanya lebih suka beberapa hubungan yang solid daripada banyak hubungan sementara. Saat berevolusi, dorong dirimu untuk keluar dari cangkang dan perlahan-lahan menyapih diri untuk menjadi pusat perhatian sesekali.

6. Takut Akan Kegelapan: Kamu Orang yang kreatif

Jangan khawatir—ketakutanmu akan kegelapan tidak sepenuhnya irasional. Menurut Medical Daily, para peneliti percaya bahwa itu berasal dari pengkodean genetik yang membuat kita menghindari pemangsa di malam hari. Secara keseluruhan, mereka yang memiliki nyctophobia memunculkan kreativitas dari apa yang mereka lihat.

Kamu juga memiliki imajinasi yang terlalu aktif; otakmu secara otomatis merumuskan gambar ketika tidak ada yang disediakan. Demikian pula, ketika lampu padam, imajinasimu muncul dan menghasilkan gambaran mental untuk mengisi kekosongan—biasanya yang meniru sesuatu yang menakutkan. Jika ketakutan memicu kecemasan yang luar biasa, cobalah mengisi pikiran dengan gambar-gambar positif—dan ya, itu berarti menjauhi film-film horor itu.

7. Takut Kuman: Berorientasi Pada Detail

Para peneliti percaya bahwa mysophobia dapat dipicu oleh trauma, seperti ketakutan kesehatan yang luar biasa. Dean McCay, PhD, menulis: "Ini menciptakan lingkaran setan di mana penderita menjadi semakin peduli akan kebersihan, dan tidak mampu membersihkan diri dari kontaminan secara memuaskan."

Meskipun atasanmu mungkin menghargaimu karena terorganisir, teliti, dan berorientasi pada detail, sisi negatifnya ada pada tingkat kecemasanmu yang tinggi. Bagaimanapun, tingkat stres yang tinggi dapat berdampak buruk pada tubuhmu. Jangan lupa untuk sesekali bersantai dan bereksperimen dengan kreativitas—sedikit berantakan tidak selalu merupakan hal yang buruk.

8. Takut Keramaian: Menyukai Ruang Pribadi

Psychology Today menggambarkan agorafobia sebagai “ketakutan dan kecemasan yang intens terhadap tempat atau situasi mana pun yang mungkin sulit untuk melarikan diri”. Ini sering terkait erat dengan klaustrofobia; ruang tertutup cenderung memicu mekanisme ketakutan.

Kepribadianmu cenderung lebih berhati-hati dan waspada, dan akibatnya kamu cenderung lebih tidak percaya. Dalam skenario fight-or-flight, kamu biasanya memilih yang terakhir. Namun, karena ingin menjaga jarak fisik antara dirimu dan orang lain, ini juga bisa bercabang ke sektor emosional. Akibatnya, potensi kejatuhan mungkin kehilangan hubungan yang bermakna. Jangan takut untuk membuka diri dan membiarkan orang masuk, mungkin kamu akan terkejut dengan apa yang kamu temukan.

9. Takut Ketinggian: Kamu Sadar Diri

Perubahan bukanlah hal favoritmu di dunia, dan kamu memiliki pola pikir yang sempit dan membawa identitas yang kuat. Ketinggian bisa membuatmu bingung karena ada kehilangan orientasi tempat dan waktu.

John McGrail, seorang hipnoterapis klinis, setuju dengan keterputusan ini: “Phobi cenderung cerdas, sangat sensitif, dan takut kehilangan atau di luar kendali; fobia adalah manifestasi dari rasa tidak aman atau takut kehilangan kendali.” Daripada ketinggian itu sendiri, kamu takut jatuh dan sensasi terjun tak terkendali yang menyertainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI