Suara.com - Kita semua membutuhkan tabir surya untuk membantu menjaga kulit dari risiko terbakar sinar matahari, menghindari proses penuaan dini, hingga mencegah kerusakan kulit yang dapat menimbulkan permasalahan kulit seperti kanker.
Menurut dokter kulit Alok Vij, MD, tabir surya dapat kedaluwarsa dan lebih cepat daripada yang dipikirkan kebanyakan orang, terutama jika tidak disimpan dengan benar.
“Ketahanan umum tabir surya adalah sekitar tiga tahun, selama disimpan di tempat yang sejuk dan kering,” jelas dr. Vij, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.
“Menyimpan botol di tempat yang panas atau lembab dapat dengan cepat memecah banyak bahan aktif yang berfungsi menghalangi sinar UV,” katanya lagi.
Baca Juga: Ini Tiga Bentuk Tabir Surya yang Paling Nyaman untuk Kulit
Beberapa produsen mencetak tanggal kedaluwarsa pada label atau botol, sehingga memudahkan Anda untuk mengecek kapan tabir surya harus dibuang. Tapi jika tidak, Anda bisa menuliskan tanggal Anda membeli tabir surya tersebut, dan segera ganti setelah tiga tahun berlalu. Dengan catatan, jika Anda menyimpannya dengan benar.
Lalu, apa saja tanda bahwa tabir surya sudah kedaluwarsa dan tak layak lagi dipakai?
Pada tabir surya berbasis mineral, misalnya, Anda mungkin melihat butiran pasir atau merasakan kerikil kecil ketika mengaplikasikannya di kulit.
Dan jika tabir surya telah rusak, Anda juga berpotensi terkena dermatitis kontak alergi yang tampak seperti terkena sengatan matahari.
“Jika Anda menggunakan tabir surya kedaluwarsa, pada dasarnya Anda hanya memakai pelembab biasa dan tidak mendapatkan perlindungan UV apa pun,” pungkas Dr. Vij.
Baca Juga: Berbahaya Buat Kesehatan, Inilah Kesalahan Terbesar dalam Pemakaian Tabir Surya