Suara.com - Belakangan, informasi mengenai banyak wisatawan di Pantai Selatan Jawa, seperti Gunung Kidul dan Parangtritis tersengat ubur-ubur cukup ramai diperbicangkan.
Kemunculan kawanan ubur-ubur tersebut, diketahui memang rutin terjadi setiap tahun di setiap bulan Juli hingga September.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis M. Arif Nugraha mengungkap, jika korbannya kebanyakan anak-anak, yang merasa tertarik dengan bentuk hewan laut yang mirip seperti jeli ini.
"Yang tersengat ubur-ubur kebanyakan anak-anak karena ubur-ubur itu kan bentuknya lucu. Jadi sama anak-anak malah dijadikan mainan saat bermain air di pantai," ujarnya.
Baca Juga: Rompi Penurun Suhu, Pertolongan Pertama Bagi Jemaah Haji yang Terserang Heat Stroke
Hal ini membuat pihaknya terus mengimbau wisatawan agar berhati-hati dan tidak menyentuh ubur-ubur saat berenang di laut.
Sengatan ubur-ubur memang salah satu masalah yang relatif umum bagi orang yang berenang atau menyelam di perairan laut. Tentakel panjang yang tertinggal dari tubuh ubur-ubur menyebabkam ribuan sengat berduri mikroskopis dan menebarkam racun.
Dilansir Mayo Clinic, sengatan ubur-ubur sangat bervariasi dalam tingkat keparahannya. Paling sering mereka yang tersengat merasakan sakit seperti terbakar, tertusuk, menyengat, merah, tanda iritasi pada kulit
Kontak tentakel dengan kulit juga bisa menyebankan gatal, pembengkakan, nyeri berdenyut yang menjalar ke kaki atau lengan. Reaksi ini dapat muncul dengan cepat atau beberapa jam setelah sengatan.
Selain itu, mereka yang tersengat juga bisa merasakan aakit perut, mual dan muntah, sakit kepala atau kejang otot, lemah, kantuk, pingsan dan kebingungan.
Baca Juga: Ketahui Gejala Demam Berdarah dan Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan
Bukan cuma itu, beberapa orang juga mengalami kesulitan bernafas, dan masalah jantung. Tingkat keparahan reaksi juga tergantung pada kenis dan ukuran ubur-ubur, serta usia dan kesehatan manusia yang tersengat, dengan reaksi parah lebih mungkin terjadi pada anak-anak dan orang-orang dengan kesehatan yang buruk.
Lantas, berikut langkah yang bisa dilakukan saat Anda atau orang lain di sekitar tersengat ubur-ubur.
Saat Anda atau orang lain disengat ubur-ubur secara tiba-tiba, segera lakukan langkah-langkah penanganan di bawah ini, seperti dikutip Hello Sehat
1. Segera jauhkan bagian tubuh dari air asin atau air laut agar rasa sakit tidak semakin parah.
2. Basuh area yang terkena sengatan dengan air cuka (asam asetat) untuk menonaktifkan sel nematosit dan menghentikan aliran racun.
3. Lepaskan tentakel yang menempel di kulit secara perlahan sambil terus membasuh area sengatan dengan air cuka.
4. Gunakan sarung tangan, plastik, atau pinset agar Anda tidak ikut terkena racun dari ubur-ubur.
5. Rendam bagian tubuh yang disengat ubur-ubur ke dalam air hangat dengan suhu 45 derajat Celcius selama 40 menit.
6. Jangan sesekali menggaruk lokasi sengatan karena hal ini justru akan melepaskan lebih banyak racun ke dalam tubuh.
7. Setelah itu, Anda bisa mencuci bekas luka sengatan dengan air mengalir dan sabun. Jika rasa nyeri semakin kuat, gunakan kompres dingin untuk meredakan gejala.
8. Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri (paracetamol) untuk mengurangi rasa sakit.
9. Bila korban sengatan ubur-ubur mengalami reaksi alergi serius sehingga kesulitan bernapas, Anda bisa memberikan napas buatan atau melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation) jika mengetahui caranya.