Suara.com - Kosmetik palsu dan ilegal kerap masih banyak dijual di pasaran. Padahal kosmetik palsu dan ilegal bisa berbahaya terhadap penggunanya.
Oleh sebab itu, PT Nose Herbalindo bekerja sama dengan perusahaan IT dari Hongkong mengembangkan sistem anti-counterfeit untuk produk-produk kosmetik yang mereka produksi.
"Sistem ini kami kembangkan dan bekerja sama dengan perusahaan IT di Hongking yaitu HK Sense Information Technology Group co. Ltd. Pengembangan sistem anti-counterfeit ini terbilang cukup lama ya kira-kira setahun lebih baru bisa selesai dan dapat diimplementasikan ke produk-produk yang kami produksi.” ujar IT PT Nose Herbalindo, Budi Sastro, dalam keterangannya, Jumat, (15/7/2022).
Counterfeit atau pemalsuan untuk produk-produk kosmetik di Indonesia sangat sering terjadi. Budi menjelaskan, bahwa sistem anti-counterfeit ini dikembangkan dengan tujuan untuk memastikan produk kosmetik klien yang beredar di pasaran asli dibuat oleh PT Nose Herbalindo melalui scan barcode dengan kode verifikasi yang hanya bisa digunakan satu kali saja.
Baca Juga: Maksimalkan Potensi Sumber Daya Alam Daerah, BPOM Dorong Produksi Kosmetik Tematik
"Sistem ini mampu menunjukkan keunikan antara tiap produk yang diterima customer. Karena customer akan mendapatkan informasi lengkap tentang proses produksi produk yang dipakainya, seperti number of batch, sumber bahan-bahan yang digunakan, kegunaannya, hingga tanggal produksi.” ujar Budi Sastro.
“Selain itu, sistem ini dirancang untuk dapat membantu meningkatkan brand communication antara customer dengan brand melalui video terkait produk tersebut. Misalnya, video proses pembuatan atau video yang menjelaskan latar belakang produk product story. Tentu saja, sistem ini juga akan membantu meningkatkan kepuasan dari pengguna customer retention produk- produk milik klien melalui penawaran menarik dari special offers yang ditawarkan masing-masing brand.” tambah Budi.
Salah satu produk skincare yang banyak beredar palsu di pasaran adalah The Ordinary. Brand skincare dari Deciem, Kanada ini menawarkan produk-produk skincare untuk mengatasi berbagai masalah pada kulit.
Tingginya demand produk ini dipasaran membuat para oknum nakal mencoba untuk membuat dan menjual produk The Ordinary palsu dengan harga yang jauh lebih murah. Ditambah lagi, penjualan The Ordinary palsu ini banyak dilakukan melalui e-commerce, dimana pembeli tidak dapat membandingkan secara langsung kemasan produk yang asli dan palsu.
Baca Juga: Kiat Memilih Produk Kosmetik yang Aman, Nomor Satu Wajib Cek Izin Edar BPOM