Suara.com - Menyayangi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing biasanya dilakukan dengan menjaganya di rumah. Tapi pakar mengingatkan perlakuan berbeda perlu diberikan pada hewan liar.
"Setiap hewan punya fungsi masing-masing dengan menjaga keseimbangan alam," kata Doni Hedaru dari yayasan Animal Defenders Indonesia.
Ia mengatakan cara terbaik menyayangi hewan liar bisa dilakukan dengan tidak merampas haknya untuk hidup nyaman di habitatnya sendiri, membiarkannya hidup di alam bebas dan tidak mengurungnya sebagai peliharaan.
Dengan merenggut mereka, apalagi hewan yang dilindungi, dari habitat dan memeliharanya di rumah, maka dampak negatif tak cuma dirasakan oleh hewan liar yang bersangkutan, tetapi juga alam semesta yang pada akhirnya bakal berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Baca Juga: Menilik Gencarnya Tren Pamer Harta Berupa Hewan Liar dan Dilindungi
Sebagai contoh, kata dia, siamang di habitatnya di hutan punya peran meregenerasikan hutan dengan memencarkan biji-bijian. Ia mengajak masyarakat dari segala kalangan untuk berhenti memelihara hewan liar yang lebih cocok berada di alam bebas.
"Jangan sampai merasa hebat dan keren kalau memelihara hewan yang tidak dipunyai orang lain," ujar dia.
Memelihara hewan liar di tempat yang bukan habitat aslinya memiliki risiko berbahaya bila ada yang memicu insting ganas dan pada akhirnya membahayakan orang di sekitar. Jika hal terburuk terjadi, pada akhirnya yang akan jadi korban adalah hewan tersebut.
"Kalau ada kejadian enggak enak, ada insiden hewan menyerang pemilik, yang ditembak pasti binatangnya," kata dia.
Aktris dan aktivis pembela hak hidup dan kesejahteraan hewan Davina Veronica menambahkan, hewan liar memang seharusnya berada di alam bebas karena memiliki peran penting dalam keseimbangan bumi. Membiarkan hewan-hewan liar pada fitrahnya adalah pilihan terbaik untuk semua pihak.
Baca Juga: Makanan Kering Vs Makanan Basah, Mana yang Terbaik untuk Kucing?
"Pada akhirnya manusia yang akan menikmati manfaat keseimbangan bumi," tegas pendiri yayasan Natha hewan Nusantara itu.