Suara.com - Demi menyelamatkan bumi dari potensi kerusakan yang ada, sejumlah komunitas dengan giat melakukan beragam aksi yang bermanfaat bagi lingkungan. Salah satunya yang dilakukan oleh komunitas lingkungan The Mulung Kota Ambon.
Dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) The Mulung yang ketiga, mereka menggelar kegiatan bertema “Kebaikan Kecil Menyelamatkan Bumi” dengan membuat kolase dari sampah. Bagaimana caranya, ya?
Menurut Ketua The Mulung Periode 2022-2023, Jorgi Bayu Kurniawan, seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/7/2022), sampah yang digunakan adalah sampah plastik. Tujuan dari kegiatan membuat kolase sampah ini adalah untuk membangun kesadaran terhadap anak muda Kota Ambon untuk meminimalisir sampah dengan cara yang kreatif.
Kegiatan penuh seni ini diikuti sejumlah anak muda dari berbagai komunitas di Kota Ambon yang diundang The Mulung.
Baca Juga: Warga RW 12 Maleer Sudah Mengelola Sampah Sendiri
“Yang ikut kolase itu rata-rata tamu undangan. Ada yang dari Lebebae Community, Puteri Anak dan Puteri Remaja, ada beberapa teman Trash Hero dan beberapa anak-anak The Mulung juga,” sebut Jorgi.
Selain kolase dari sampah, The Mulung juga adakan Give and Take, di mana siapa pun boleh membawa barang bekasnya, dan mengambil barang bekas yang dibawa temannya.
“Jadi misalkan Kaka punya barang bekas di rumah terus ada teman yang punya barang bekas juga bisa ditaruh di situ nanti bisa saling tukaran,” ujarnya.
Selain itu, ada juga aksi donor darah yang dilakukan The Mulung, untuk membantu menambah stok donor darah pada Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Ambon.
“Kita membantu PMI atau mensuplai darah lah untuk di Kota Ambon. Soalnya tadi kebetulan mereka juga bilang kalau suplai darah di Kota Ambon itu ternyata sedikit sekali. Jadi ya The Mulung melalui ulang tahun ketiga ini berupaya untuk juga membantu PMI,” tandas Jorgi.
Baca Juga: Sampah Jeroan di Pantai Belakang Bandara Viral di IG, Warganet Balikpapan Banyak yang Protes
Ia menyebutkan, yang turut dalambdonor darah tersebut adalah anak-anak dari sejumlah komunitas yang diundang, dan ada pula dari TNI-AL
Menurutnya, meskipun The Mulung dikenal dengan komunitas lingkungan, namun The Mulung juga tidak luput dari aksi-aksi sosial seperti donor darah, dan aksi dalam pendidikan.
“Kita juga punya The Mulung School, itu di Negeri Tial. Jadi The Mulung tidak hanya di lingkungan tapi isu sosial juga kita turut membantu menyelesaikan ini,” ucapnya.
Jorgi berharap, The Mulung akan terus aktif sampai kapan pun untuk dapat mencapai tujuannya yakni, menyelesaikan permasalahan lingkungan di Kota Ambon.
“Kemudian teman-teman juga semoga masih konsisten dan tentunya The Mulung masih tetap menginspirasi anak-anak muda di luar sana, seperti kata Founder kita, The Mulung dibentuk untuk bubar. Jadi kita bakal bubar kalau masalahnya udah selesai,” tutup Jorgi.