Suara.com - Banyak orang hanya mengganggap penyu sebagai hewan laut yang lucu dan menggemaskan. Padahal, di balik itu penyu punya peran yang besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Penyu yang memakan pucuk lamun dapat membersihkan sedimen sehingga habitat lamun dan terumbu karang tetap terjaga. Selain itu, penyu juga mengonsumsi berbagai jenis spons laut yang dapat mengontrol komposisi dan distribusi organisme itu yang dapat mengancam ekosistem terumbu karang.
Dikutip dari berbagai sumber, ketika mereka merumput maka penyu hijau telah membantu menambah nutrisi dan membantu produktifitas Lamun. Tanpa proses merumput yang konstan maka padang Lamun akan terlalu rimbun dan menghalangi arus laut.
Selain itu hal ini juga menghalangi sinar matahari menembus ke dasar laut, akibatnya pangkal lamun akan mengalami pembusukan dan menciptakan habitat sejenis jamur.
Baca Juga: Perayaan Peh Cun di Pantai Kuta, Warga Tionghoa Lepaskan Penyu ke Laut
Oleh sebab itu BRI Insurance (BRINS) mengajak wisatawan mancanegara dan domestik serta penduduk di sekitar Kuta melepas ratusan ekor tukik di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Senin (11/7). Pelepasan 400 tukik dan 12 penyu remaja ini berkaitan dengan peringatan Hari Penyu Sedunia 2022.
"Kami mempunyai komitmen terkait dengan inisiatif ESG yang diterapkan dalam triple bottomline 3P, People, Planet, Prosperity. Pelapasan Tukik merupakan salah satu cara kami dalam mendorong value ‘Planet’ dengan menjaga keseimbangan alam," ujar CEO BRI Insurance (BRINS), Fankar Umran.
Bali, menjadi pilihan pelaksanaan pelepasan ratusan Tukik dikarenakan, banyak orang berkunjung khususnya ke pantai Kuta. Sehinga, perlu diimbangi dengan pelestarian ekosistem yang ada di pantai Kuta, salah satunya pelaksanaan pelepasan ratusan Tukik.
"Kita paham, bahwa ekosistem dan biota laut itu, penyu itu makhluk-makhluk yang kecil yang memiliki peran besar dalam ekosistem baik pesisir ini maupun biota laut itu sendiri. Peran mereka adalah memberikan kekuatan pada vegetasi laut yang membuat laut, alam, dan darat ini terjaga oleh vegetasi laut" ujarnya.
Ia juga menambahkan, semakin banyak pihak terlibat dalam upaya melestarikan alam, tentu keseimbangan alam akan terjaga dengan baik dimasa yang akan datang.
Baca Juga: Perayaan Peh Cun di Sejumlah Daerah Indonesia
Lebih lanjut, Fankar menyampaikan berbagai inisiatif yang telah dilakukan BRINS untuk mendorong greener movement. Selain melepas tukik, pihaknya juga melakukan berbagai program flagship di bidang lingkungan seperti penanaman ratusan bibit mangrove.
Aksi nyata ini pun diharapkan menjadi embrio aksi serupa. Kepedulian seluruh pihak kata Fankar, akan mewujudkan keseimbangan kehidupan dan alam. Kita paham, yang namanya keseimbangan kehidupan ini, manusia, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya, flora dan fauna, itu harus seimbang. “Melalui aksi ini BRINS ingin mengajak seluruh masyarakat tergerak untuk ikut menjaga dan memberi makna untuk keseimbangan lingkungan.” Tutupnya.