Suara.com - Kue pukis merupakan jajanan tradisional nikmat yang banyak digemari publik. Rasanya yang manis dan teksturnya yang empuk menjadi poin utama yang membuat pukis dicintai penikmatnya.
Siapa sangka, sebuah warung pukis di pinggir jalan sangat ramai didatangi pembeli. Warung sederhana bernama Kue Pukis Petudungan ini berlokasi di Jalan MT Haryono, Semarang.
Hanya dengan gerobak dan terpal, warung ini buka di emperan toko. Meski terlihat sangat sederhana, beragam kalangan kerap menyantap kue pukis di sini.
Saking ramainya, Kue Pukis Petudungan ini sanggup menghabiskan semua dagangannya hanya dalam waktu sekitar 2 jam. Warung ini biasa buka mulai pukul 16.30 WIB dan kerap kali dagangan habis di sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Juga: Sejarah Kue Putu, Jajanan Tradisional yang Makin Jarang Dijumpai
Hal ini tak mengherankan lantaran saat baru buka pun, antrean pembeli sudah mengular. Banyak orang yang memilih membeli kue pukis di sini lantaran topping yang diberikan melimpah dan cita rasanya yang menggoyang lidah.
Siapa sangka, Kue Pukis Petudungan sudah berjualan sejak tahun 1983. Dalam satu hari, warung kaki lima ini bahkan sanggup menjual 600 porsi pukis.
Di sini ada 2 jenis adonan kue pukis yang bisa dipilih yaitu original dan moka. Aroma harum mentega pun langsung tercium ketika pukis hangat disajikan.
Bahkan, pukis moka di sini memiliki aroma mirip black forest yang menggugah selera. Adonan pukis ini lembut serta matang merata.
Teksturnya yang mengembang sempurna dengan cita rasa manis yang pas membuat pukis ini banyak dicintai. Topping yang diberikan pun benar-benar terasa karena diberikan cukup banyak.
Baca Juga: Bikin Nostalgia, 5 Jajanan Tradisional Ini Tak Lekang Dimakan Zaman
Aneka topping seperti cokelat, keju, kacang, pisang dan lainnya bisa dipilih oleh pelanggan. Harga pukis ini pun masih cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp4.000.