Suara.com - Nadine Chandrawinata dikenal cukup aktif menyeruakan isu lingkungan. Belum lama ini, perempuan berusia 38 tahun tersebut ikut serta dalam aksi konservasi bakau (mangrove) di beberapa wilayah di Indonesia.
Bersama dengan komunitas pencinta lingkungan Seasoldier dan perusahaan jus Re.juve, Nadine mencoba mengenalkan kembali pentingnya pelestarian lingkungan dan konservasi bakau.
Nadine mengatakan bagaimana Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau terbesar di dunia. Namun, menurutnya masyarakat saat ini sudah mulai lupa dan tidak peduli dengan hal tersebut.
"Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki luas hutan bakau terbesar di dunia, di mana luasnya mencapai sekitar 3,4 juta hektar, dan sekitar 1,8 juta hektar dari luas tersebut berada dalam kondisi rusak," kata Nadine.
Baca Juga: Dikelilingi Dinding LED, Hyundai Motorstudio Hadirkan Isu Lingkungan dan Sustainable Lifestyle
Berbicara dalam acara Donation for Mangrove Conservation Giving Back #GOODforEarth, Selasa (12/7/2022), Exceutive Director Seasoldier itu menyebut bahwa mayoritas orang Indonesia lupa dengan kebaradaan pohon tersebut, dan kerap mengasosiasikan hutan bakau dengan lumpur, kotor, dan sampah.
Padahal, lanjut Nadine, pohon bakau memiliki potensi untuk menjadi pendorong lingkungan alam yang sehat. Tidak hanya itu, ia juga menyebut bahwa hutan bakau dapat menjadi tempat wisata yang indah untuk dikunjungi.
"Kita angkat mangrove dalam kerja sama ini juga bisa bisa diingat gitu sama masyarakat karena perannya besar untuk lingkungan. Selain itu, mangrove juga bisa jadi tempat wisata yang menyenangkan dan eksotik," sambungnya.
Sementara itu Chief Operating Officer dari Seasoldier, Dinni Septianingrum mengungkapkan penanaman bakau dimaksudkan untuk mengurangi emisi yang dikeluarkan kendaraan sehingga udara jadi lebih baik.
Kerja sama terkait donasi ini sendiri telah terkumpul sebesar 240 juta rupiah untuk penanaman bibit bakau seluas 1 hektare yang tersebar di empat kota.
Baca Juga: Dari Tya Ariestya sampai Thomas Djorghi, 4 Artis Punya Hotel, Ada yang Khusus untuk Kucing,
"Dengan nominal donasi sebesar 240 juta rupiah tersebut dapat mencakup konservasi 2.500 bibit mangrove atau sekitar 1 hektare yang tersebar di empat kota untuk langkah penghijauan," tutur Dinni.
CEO dan Presiden Direktur Re.juve, Richard Anthony berharap adanya kolaborasi donasi ini sendiri dapat menginspirasi masyarakat mendukung gaya hidup sehat dan berkontribusi bagi lingkungan.
"Kami berharap yang sudah kami lakukan akan menginspirasi masyarakat untuk mendukung gaya hidup sehat, bahagia, dan berkesinambungan, serta menjadi wadah sebuah aksi nyata untuk berkontribusi bagi lingkungan dan juga bagi orang lain," ucap Richard.