Suara.com - Perempuan yang menonton tayangan pornografi berpotensi jadi tidak puas dengan pasangannya saat berhubungan seksual. Bahkan, perempuan bisa juga alami frustrasi karena ekspektasi seksualnya terlalu dipengaruhi film porno.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa pornografi dapat menyebabkan perempuan jadi tidak puas dengan penampilan alat kelaminnya sendiri karena membandingkan dengan alat kelamin perempuan yang digambarkan "sempurna” yang ada di film porno.
Dampak negatif juga bisa terjadi pada laki-laki. Penonton porno di kalangan kaum adam sering dikaitkan dengan gangguan terkait tubuh dan kinerja selama hubungan seksual. Padahal tampilan alat kelamin di film porno belum tentu sesuai dengan kenyataannya.
“Alat kelamin dapat diubah secara digital atau kosmetik, menggambarkan ukuran penis yang lebih besar dari rata-rata,” jelas pemimpin penelitian Kaitlyn Goldsmith, dikutip dari Medical Daily.
Baca Juga: Ketagihan Nonton Film Porno, Remaja 17 Tahun di Musi Rawas Nekat Setubuhi Tante
Penelitian dilakukan terhadap 333 laki-laki dan 668 perempuan dengan usia yang sama. Para sukarelawan diminta untuk menyelesaikan survei secara online dengan menjawab pertanyaan tentang kebiasaan menonton film porno serta citra diri alat kelamin mereka sendiri, gangguan selama hubungan seksual, dan harapan yang mereka miliki pada pasangan berdasarkan apa yang ditonton dari pornografi.
Ada sejumlah peringatan untuk penelitian ini, dengan kurangnya keragaman peserta, di mana semuanya mahasiswa sarjana. Mungkin saja individu-individu dalam tahap kehidupan yang berbeda memiliki reaksi yang berbeda terhadap pornografi. Namun, ini bukan studi pertama yang menunjukkan bahwa menonton film porno dapat membahayakan pria dan wanita.
Sebagai contoh, penelitian pada 2016 juga menemukan bahwa pornografi dapat meningkatkan risiko perceraian pada pasangan yang sudah menikah hingga 6-16 persen, tergantung pada usia pasangan. Akan tetapi, pasangan muda lebih mungkin untuk berpisah daripada pasangan yang lebih tua.
Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan bahwa menonton pornografi dapat memberi tekanan pada stabilitas pernikahan.
"Kami menganggap ini berarti bahwa penggunaan pornografi dapat mengguncang pernikahan yang sebelumnya bahagia sampai pada titik perceraian. Tetapi tampaknya tidak membuat pernikahan yang tidak bahagia jadi lebih buruk," jelas penulis studi utama Samuel Perry dalam sebuah pernyataan .
Baca Juga: Kematian Tragis Bintang Film Porno Rina Arano, Mayat Ditemukan Tanpa Busana Terikat di Pohon
Studi-studi itu sebenarnya bukan upaya untuk menjelek-jelekkan pornografi, karena sebagian besar penonton dapat menonton film porno dengan sedikit efek pada kehidupan mereka. Namun, pornografi, seperti banyak hal dalam hidup, sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah secukupnya.