Suara.com - Setelah mendapat jatah daging kurban saat Hari Raya Iduladha, tidak sedikit masyarakat yang pilih menyimpan daging kurban untuk diolah kemudian hari.
Tapi cara simpan daging sapi dan kambing juga tidak bisa sembarangan, karena bisa menyebabkan bakteri berkembang biak dan menurunkan kualitas daging.
Sehingga BPOM AS, yakni FDA mengatakan pembekuan makanan dengan suhu 0 derajat hingga minus 18 derajat celcius seperti di freezer atau di kulkas dinilai mampu menonaktifkan bakteri, ragi dan jamur serta mampu memperlambat enzim, sehingga kualitas makanan terjaga.
Berikut ini cara menyimpan daging sapi dan kambing di freezer dan kulkas yang perlu diketahui, mengutip Healthline, Sabtu (9/7/2022)
Baca Juga: Tips Mengolah Daging Kambing agar Empuk dan Tidak Bau Prengus, Patut Dicoba
Simpan Daging di Freezer
Daging sapi maupun kambing mentah bisa disimpan di freezer selama beberapa bulan tanpa menurunkan kualitasnya.
Bahkan untuk potongan daging panggang bisa disimpan selama 4 hingga 12 bulan, dan potongan steak beku bisa disimpan selama 6 hingga 12 bulan.
Tapi untuk daging giling sebaiknya disimpan dalam bentuk beku tidak lebih dari 3 hingga 4 bulan.
Tidak hanya itu untuk daging mata sisa bisa tetap dibekukan dengan aman, tapi FDA merekomendasikan pembekuan tidak lebih dari 2 hingga tiga bulan.
Baca Juga: Wapres Tegaskan Idul Adha Momentum Mempererat Persaudaraan
Pedoman ini hanya berpatokan pada kualitas tetap baik, selebihnya daging tetap bisa disimpan lebih lama dari itu, tapi risikonya kualitas sudah mulai berkurang.
Simpan Daging di Kulkas
Selain di freezer, daging juga bisa disimpan di lemari pendingan terlepas apapun jenis potongannya. Tapi batas waktunya hanya maksimal 3 sampai 5 hari, apapun jenisnya itu.
Bahkan khusus untuk daging giling dan jeroan seperti hati dan ginjal sapi maupun kambing hanya boleh disimpan di kulkas atau lemari es 1 hingga 2 hari.
Sedangkan untuk daging matang sisa makanan, tidak boleh lebih dari 3 hingga 4 hari, lebih dari itu harus dibuang karena sudah membusuk atau rusak.