Suara.com - Bezzera Latte Art Competition (BLAC) 2022 telah memasuki babak akhir. Para peserta yang berhasil memasuki tahap final setelah melalui persaingan ketat bersama 56 peserta lainnya dalam tahap kualifikasi hingga tahap semi final akhirnya bertanding secara langsung di Grand Final BLAC 2022 yang diadakan di M Bloc Space, 02 Juli 2022.
Kompetisi Latte Art yang diadakan oleh Rotaryana ini diperuntukan khusus untuk para Latte Artist saling mengadu kemampuan serta kreatifitas dalam membuat secangkir Latte Art berbahan dasar kopi.
Dalam babak kualifikasi dan semi final, peserta ditantang untuk membuat secangkir Latte Art menggunakan mesin Bezzera yang dikemas dalam sebuah video yang diunggah secara online melalui sosial media. Selain diperuntukan untuk penjurian, video tersebut diharapkan juga dapat menjadi sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat di seluruh Indonesia seputar kopi dan Latte Art.
Dalam Grand Final BLAC 2022 tersebut, para peserta ditantang untuk membuat kreasi minuman kopi terbaik mereka selama dua babak sebelum dinyatakan sebagai pemenang. Pada ronde pertama para peserta ditantang untuk membuat 2 gelas Signature Beverage Drink andalan mereka yang berbahan dasar kopi menggunakan iSi Nitro.
Baca Juga: Begini Emil Dardak Bercerita Tentang Java Cofee Usai Lepas Tim Ekspedisi Kopi Jatim
iSi Nitro sendiri merupakan alat untuk menambahkan Nitrogen (N2) ke kopi, teh, dan cokctail yang dapat membuat minuman menjadi lebih unik dan menarik.
Lebih dari sekedar kompetisi,gelaran ini, juga bertujuan untuk mewadahi para penggiat kopi dan seni dari berbagai genre, format, kelompok usia, dan keahlian untuk bertemu, belajar, dan berbagi pengalaman. Hal ini diungkapkan oleh President Director Rotaryana, Karisma Kamdani dalam wawancaranya.
“Melalui Bezzera Latte Art Competition 2022 ini, Rotaryana berharap space atau ruang bertemu dan belajar yang kita prakarsai ini, dapat menjadi destinasi bagi siapapun yang memiliki kecintaan terhadap dunia kopi dan seni,” ujar Karisma Kamdani selaku President Director Rotaryana.
Sementara pada ronde kedua, para peserta ini diminta untuk menyajikan 4 cangkir Latte Art, 2 cangkir Identical Free Pour Latte dan 2 cangkir Identical Designer Pattern Latte. Peserta akan membuat masing-masing 2 cangkir pattern Latte Art yang seidentik mungkin dengan foto pattern yang telah dibuat sebelumnya.
Tidak hanya dari keidentikan dua cangkir Latte Art yang dibuat, penilaian Latte Art & Siganture Beverage Drink di babak Grand Final BLAC 2022 ini meliputi visual minuman yang dihasilkan dan technical pembuatan minuman tersebut yang akan dinilai oleh tiga juri yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya.
Baca Juga: Gegara Anak Citayam Kuasai Kawasan Sudirman, Penjual Starling Ini Kecipratan Rezeki Nomplok
Para juri tersebut diantaranya Iwan Setiawan (Johni) yang memiliki segudang prestasi salah satunya meraih juara ketiga Indonesia Latte Art Championship (ILAC) dan Singapore Latte Art Throwdown di tahun 2016 serta sudah mengantongi Certified Judges Indonesian Coffee Event 2017 dan 2018.
Lalu untuk Juri kedua, ada Marco Poidomani asal Italia, juri yang telah mengantongi sertifikat paling terkenal di seluruh dunia yang diberikan kepada para profesional kopi yang diakui oleh SCAE (Speciality Coffee Association of Europe). Dan terakhir ada Fernando Ricardo yang merupakan Owner Delicate Roastery sekaligus merupakan barista trainer yang mengantongi Indonesia Brewer Cup Certified Judge. Rules & Regulations serta proses penjurian dalam kompetisi ini menggunakan standard internasional yang mengacu pada World Coffee Events (WCE).
Dalam acara puncak BLAC 2022 yang digelar pada tanggal 2 Juli 2022 kemarin, telah didapatkan 3 orang pemenang. Juara pertama diraih oleh peserta bernama Sthira Yabin Suprijadi asal Bali, juara 2 diperoleh peserta bernama Paula Adinda A. S. N asal Bali, dan juara 3 diperoleh peserta bernama Irfan Wisnu Muhayat asal Medan.