Salut! Siswa 15 Tahun Ini Bikin Terobosan Agar Anak di Berbagai Daerah Bisa Belajar Teknologi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 06 Juli 2022 | 11:28 WIB
Salut! Siswa 15 Tahun Ini Bikin Terobosan Agar Anak di Berbagai Daerah Bisa Belajar Teknologi
Salvatore Unedo Silalahi tergerak mendirikan Staditek. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan teknologi informasi di Indonesia membuat permintaan pekerja di bidang tersebut cukup tinggi. Data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyebutkan bahwa kebutuhan tenaga kerja digital yang diperlukan adalah sekitar 600 ribu orang per tahun.

Bahkan, pada tahun 2030, diperkirakan kebutuhan SDM di ekonomi digital mencapai 17 juta orang. Sayangnya, berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2021, Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia terkait IT.

Melihat adanya celah yang cukup besar antara Supply dan Demand tersebut, membuat seorang anak remaja berumur 15 tahun yang bernama Salvatore Unedo Silalahi, tergerak mendirikan Staditek yang merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat.

Salva, biasa dia dipanggil, sangat tertarik mendalami ilmu yang berkaitan dengan investasi dan IT sejak umur 13 tahun. Sebagai tambahan informasi, Salva merupakan salah satu pemenang Olimpiade Science Nasional (OSN) SMA bidang Informatika 2021 pada saat dia masih duduk di kelas 9.

Dalam keterangannya, Staditek adalah program edukasi IT gratis pertama di Indonesia yang menyasar kalangan murid di daerah tertinggal.

Salvatore Unedo Silalahi tergerak mendirikan Staditek. (Dok: Istimewa)
Salvatore Unedo Silalahi tergerak mendirikan Staditek. (Dok: Istimewa)

Salva mengatakan Staditek tidak hanya menyediakan tenaga pengajar namun juga fasilitas yang dibutuhkan seperti laptop dan koneksi internet dengan maksud agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih nyata.

Melalui Staditek, Salva menyasar persiapan kemampuan IT pada pekerjaan yang sekarang banyak diminati seperti back-end developer, front-end developer, mobile developer dan full stack developer.

"Harapannya adalah di masa depan, para anak didik daerah ini dapat memiliki kesadaran dan inisiatif untuk menekuni dan berkarir di bidang IT, sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan sebagai tambahannya memiliki pendapatan yang layak sehingga dapat membantu bahkan meningkatkan perekonomian keluarga," kata dia.

Tapanuli Utara (Tarutung) merupakan daerah pertama yang dipilih Salva, karena daerah ini merupakan kota asal sang Ibu.

Baca Juga: Hati-hati dengan Aplikasi MyPertamina Palsu

Ia terpanggil untuk memberikan sumbangsih ilmu dan waktunya dengan membantu saudara-saudara di Bona Pasogit. Salva sadar bahwa daerah-daerah asal suku Batak seperti Tapanuli sangat memprioritaskan pendidikan generasi muda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI