Suara.com - Viral kisah yang sedih dari seorang wanita yang harus menjalani kehidupannya dengan jenggot tumbuh di bagian dagu. Wanita ini merasa sangat kesepian dan mendapatkan banyak ejekan bahkan dari kawan sendiri.
Dilansir dari laman berita Dailystar, wanita muda ini bernama Morgan Coleman dan kini memiliki usia 26 tahun. Ia menceritakan tentang kisahnya yang kurang mengenakkan sejak kecil karena tampilannya cukup berbeda.
Berbeda dengan wanita kebanyakan, tumbuh rambut yang lebat di beberapa bagian wajahnya, mulai dari pipi sampai dagu. Hal ini membuatnya merasa tidak normal karena hanya jenis kelamin pria yang mengalami hal tersebut.
Sama seperti rambutnya, rambut di sekitar pipi dan dagunya juga memiliki warna pirang keemasan. Rambut-rambut ini juga tumbuh ketika ia masih kecil, berusia sekitar 11 tahun.
Baca Juga: Heboh Dugaan Dana Umat Diselewengkan, PPATK Minta Masyarakat Perhatikan Hal Ini Saat Berdonasi
"Aku masih berusia 11 tahun saat itu, ketika muncul rambut di beberapa bagian di wajahku. Tidak hanya di pipi, daguku pun dipenuhi dengan rambut, seperti pria," kata Morgan.
Sejak saat itu, hidupnya terasa bak di neraka dan tidak henti-hentinya datang ejekan yang menyakitkan. Walaupun mereka tahu ia adalah seorang wanita, tetap saja bully itu selalu menyiksa masa kecilnya.
Hingga ia dan keluarganya memberanikan diri periksa ke dokter kemudian mendapatkan diagnosa yang jelas. Ternyata Morgan mengidap penyakit hirsutism dan PCOS (kelebihan rambut di beberapa bagian tubuh).
Perjuangannya pun tidak berhenti di situ, ia terus menerus mencoba untuk menghilangkan rambut-rambut tersebut. Sayangnya, mau dicukut beberapa kali pun, rambutnya akan tumbuh kembali.
Akhirnya setelah 15 tahun berlalu, Morgan menyerah untuk mengubah penampilannya dan memilih hidup dengan lebih bebas. Ia menerima keadaan yang ia miliki dan berusaha hidup dengan lebih tenang.
Baca Juga: Beli Lemper, Warganet Ini Kaget dengan Isiannya
"Aku memutuskan bahwa inilah saatnya aku memprioritaskan kesehatan fisik dan mentalku dan bagian dari diriku harus diterima karena aku tidak bisa mengubahnya," ungkap Morgan.