Ussy Sulistiawaty Ajak Anak Berlibur ke Keluarga Mantan Suami, Ini 7 Tips Punya Hubungan Baik dengan Mantan

Suara.com - Ussy Sulistiawaty baru-baru ini membagikan momen berlibur bersama kelima anak-anaknya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah di akun Instagramnya. 

Hal yang menjadi sorotan, ternyata istri Andhika Pratama tersebut sengaja mengajak buah hatinya untuk berkumpul bareng keluarga serta kerabat dari mantan suaminya Sugianto Sabran yang saat ini tengah menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Tengah. 

Menurut perempuan berusia 40 tahun itu, rencana tersebut sebenarnya memang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari. Selain liburan sekolah, Ussy sendiri memiliki alasan di balik hal tersebut.

"Alhamdulillah kemarin aq dan para krucilss sampe juga ke rumah nenek di Pangkalan Bun, rencana ini memang udah jauh-jauh hari kita rencanain sebagai salah satu pengisi liburan sekolah setelah kemarin-kemarin keliling dari Malang, Bali, Singapore, Bali lagi dan sekarang di sini," tulis Ussy sepertu yang Suara.com kutip pada Selasa (5/7/2022).

Baca Juga: Kejanggalan Yang Dilihat Ben Kasyafani Sebelum Marhsanda Menghilang : Mudah-mudahan Enggak Buruk

Ussy pun menegaskan pada para pengikutnya di Instagram yang bertanya, bahwa kunjungannya ke Pangkalan Bun memang sengaja untuk mengajak anak-anaknya bersilaturahmi, meski hubungannya dengan mantan suami sudah lama berakhir.

"Banyak sekali yang DM aq nanya klo di sini adalah rumah keluarga atau bukan. Yesss darling di sini juga rumah keluarga besar. Keluarga akan tetap menjadi keluarga walau ada hubungan secara kertas yang terputus, tapi hubungan persaudaraan akan selalu ada sampai kapan pun juga," jelasnya lagi.

Sayang pada kesempatan itu, Andhika Pratama tidak turut serta. Ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

"Beberapa tahun lalu ke sini full team sama Pupuw juga, tapi kali ini sayang banget Pupuw ga bisa gabung karena ada jadwal kerja yang ga bisa bolos, nah semoga ini menjadi jawaban dari smua DM-DM yang penasaran hehehe," ungkapnya lagi.

Ussy juga mengaku sangat beruntung karena anak-anaknya memiliki tiga nenek dan tiga kakek.

Baca Juga: Liburan Bareng 2 Anak Gadisnya, Ussy Sulistiawaty Jadi Kayak ABG, Simak 6 Fotonya di Sini

"Anak-anakku beruntung punya 3 nenek 3 kakek walau sekarang udah ga lengkap karena kakek yang di sini sudah ga ada 1,5 tahun yang lalu," ujarnya lagi.

Keputusannya untuk mengenalkan para buah hatinya mengenal keluarga sang mantan suami pun mendapatkan banyak pujian dari warganet. 

"Masya Allah punya hati yang lapang, punya hati luas. Biar sudah putus di atas kertas, tapi Ussy dan keluarga kecilnya tetap silaturahim. Mengenalkan anak-anaknya bahwa ada keluarga di Kalimantan. Salut," ujar @murdixxxxxxx.

"Barokah kak, semoga hubungan keluarga kak Ussy selalu bahagia. Seneng banget kalo liat keluarga kakak," tambah @endaxxxxxxxxx.

"Stay health kak, mau ada hubungan darah atau nggak sama aja, namanya tetap keluarga. No debat," tulis @dbudixxxxxxxxx.

Ya, apa yang dilakukan Ussy memang semata-mata adalah untuk kepentingan anak-anaknya. Meski tak mudah, namun memiliki hubungan baik dengan mantan pasangan memiliki dampak yang baik, terutama untuk masa depan buah hati. 

Nah untuk memiliki hubungan baik dengan mantan pasangan seperti Ussy, berikut tips jitu yang bisa kamu ikuti seperti dilansir Hello Sehat.

1. Beri Jeda Waktu untuk Memulihkan Diri

Siapa pun yang menggugat, baik Anda atau pasangan, pasti akan merasa terluka dengan gagalnya pernikahan. Oleh sebab itu, beri waktu cukup untuk masing-masing sampai bisa pulih dari luka perpisahan.

Dengan begitu, saat Anda dan mantam pasangan bertemu kembali, tak lagi ada perasaan dendam atau marah. Anda bisa bercengkerama layaknya teman biasa.

2. Ingat Anak

Setiap kali merasa ingin egois, supaya tak bertemu sama sekali dengan mantan, ingatlah anak. Anak masih butuh perhatian dan kasih sayang dari orang tua.

Oleh sebab itu, kesampingkan dulu ego Anda, dan berbesar hatilah. Biarkan mantan tetap bertemu dan menjalin komunikasi dengan anak.

3. Jaga Komunikasi Dengan Baik

Apabila Anda dam mantan masih sulit untuk bisa berkomunikasi tanpa tersulut emosi, mungkin bisa pilih metode komunikasi yang lain.

Misalnya lewat email, atau pesan singkat. Sehingga, tak perlu bertatap muka. Cukup anak saja yang bertemu dengannya.

4. Perlakukan Dia Seperti Kamu Ingin Diperlakukan

Dalam hati, pasti masih ada rasa sakit ketika hubungan pernikahan kalian ternyata gagal. Namun, jangan melampiaskan rasa marah dengan memperlakukannya secara tidak baik. Karena ini tak akan menghasilkan apa-apa.

Perlakukan dia layaknya Anda ingin diperlakukan. Apalagi jika ada anak yang perlu kamu perhatikan perasaan dan tumbuh kembangnya.

5. Hindari Ribut di Media Sosial

Tunjukkanlah sikap dewasa. Salah satunya, dengan tidak menjadikan media sosial sebagai medan peperangan.

Saling sindir atau berbalas komen menyakitkan adalah sikap kekanak-kanakan yang nantinya hanya akan memberi contoh buruk bagi buah hati.

6. Jangan menjelekkan Pasangan di Depan Anak

Anda mungkin merasa kesal, marah, dan kecewa dengan mantan pasangan. Namun, jangan pernah tunjukkan perasaan tersebut di hadapan anak Anda. Apalagi sampai mengungkit sifat buruk atau bahkan merendahkan pasangan Anda.

Membicarakan hal buruk tentang mantan pasangan berarti Anda juga berpikir negatif tentang anak Anda. Pasalnya, anak adalah bagian dari mantan pasangan Anda. Apa pun yang terjadi itu tidak akan berubah.

Jadi, jangan biarkan emosi mengambil alih dengan menceritakan pada anak tentang kesalahan mantan pasangan atau hal-hal lain yang menyudutkan mantan pasangan Anda.

7. Fokus Pada Masa Depan Anak

Alih-alih menyimpan banyak energi negatif pada mantan istri/suami, sebaiknya gunakan energi tersebut pada sesuatu yang lebih positif, misalnya menyiapkan masa depan anak Anda. 

Meski sudah tidak lagi bersama, Anda berdua memiliki tanggung jawab penuh terhadap masa depan anak Anda. Diskusikan tentang rencana tentang tabungan pendidikan hingga asuransi kesehatan anak. 

Perhitungkan dengan baik berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan per bulan untuk kedua hal tersebut. Bila perlu, Anda bisa melibatkan jasa perencana keuangan (financial adviser) agar pembiayaan anak Anda lebih terstruktur dan terencana.