Suara.com - Pasangan ganda putri bulutangkis Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Ramadhanti digadang-gadang jadi harapan baru bagi Indonesia.
Baru mulai debut pertandingan pada awal Mei 2022, keduanya telah mampu mencapai tiga final dari empat turnamen internasional.
Final teranyar Apri/Fadia pada pertandingan Malaysia Open 2022 ini berhasil diselesaikan keduanya dengan gelar juara setelah mengalahkan pasangan asal China Zhang Shu Xian/Zheng Yu lewat rubber game.
Sejak pertama kali dipasangkan pada turnamen Sea Games 2022, Apri/Fadia langsung menyabet gelar juara.
Baca Juga: Menyerah di Tangan Hoki / Kobayashi, Fajar / Rian Gagal Juarai Malaysia Open 2022
Setelahnya, pasangan itu ikut dalam pertandingan Indonesia Master 2022 dan mendapat gelar runner up setelah kalah dari peringkat 1 dunia asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Praktis sosok Fadia Ramadhanti langsung mencuri perhatian publik. Fadia dianggap jadi pengganti Greysia Polii yang tepat bagi Apriyani. Sebelumnya, pasangan ganda putri Fadia ialah Ribka Sugiarto.
Penasaran seperti apa sosok atlet berusia 21 tahun tersebut? Berikut sejumlah fakta seperti yang dirangkum Suara.com ini.
1. Jebolan PB Djarum
Fadia berlatih bulutangkis sejak masih anak-anak. Saat berusia 13 tahun, Fadia resmi bergabung dengan PB Djarum Kudus, klub yang sama dengan Liliyana Natsir, Kevin Sandjaya, Tontowi Ahmad, juga Maria Kristin.
Baca Juga: Lalui Tiga Gim Lawan Pasangan China, Apriyani / Fadia Kampiun Malaysia Open 2022
Baru tiga tahun bergabung di PB Djarum, Fadia telah berhasil meraih medali emas Kejuaraan Asia Junior 2017 bersama Rehan Naufal Kusharjanto di nomor ganda campuran.
Di tahun yang sama, Fadia juga dipanggil untuk masuk Pelatnas di nomor ganda campuran.
2. Sempat Menolak Jadi Pemain Ganda
Saat mejalani pelatihan di PB Djarum, Fadia pernah menolak saran pelatih untuk menjadi pemain ganda. Atlet yang lahir di Bogor itu merasa dirinya lebih baik apabila bermain di nomor tunggal putri.
"Karena prestasi saya di tunggal waktu itu masih lumayan juga. Tetapi pelatih bilang kalau kedepannya saya lebih berpotensi di ganda.
Sempat sampai nangis-nangis juga karena enggak mau pindah, tapi akhirnya saya mengikuti saran pelatih,” cerita Fadia dikutip dari situs PB Djarum.
Setelah bergabung ke Pelatnas, Fadia pun tetap bermain pada nomor ganda putri bersama Agatha Imanuela pada 2018 dan bersama Ribka Sugiarto hingga 2021.
3. Menjadi Atlet Karena Liliyana Natsir
Sosok Liliyana Natsir jadi motivasi bagi Fadia berlatih bulutangkis. Fadia kecil menonton pertandingan Butet, sapaan Liliyana Natsir, di televisi dan langsung meminta diajarkan bermain bulutangkis oleh ayahnya.
Fadia juga sempat dilatih secara privat oleh legenda atlet bulutangkis Indonesia era 90-an Tri Kusharjanto. Diketahui, Fadia kini menjadi atlet bulutangkis pertama di keluarganya.
4. Punya Panggilan Kesayangan dengan Apriyani
Terpaut usia 2,5 tahun dengan Apriyani, menjadikan Fadia bagai sosok adik di lapangan. Keduanya bahkan punya panggilan khas untuk berkomunikasi di tengah pertandingan.
Dalam beberapa pertandingan kerap terdengar Fadia memanggil Apriyani dengan sebutan "kakak" saat berkoordinasi dalam pengambilan bola. Sementara Apriyani sendiri memanggil Fadia dengan sebutan "dedek".