Suara.com - Selama pandemi, anak ikut menjalani pembatasan sosial sehingga mayoritas waktunya hanya berinteraksi dengan orang-orang terdekat. Bahkan, selama pandemi, banyak anak yang terpapar audio visual electronic devices secara berlebihan.
Psikologi klinis anak, Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si memgatakan bahwa apabila tidak mendapat intervensi dan stimulasi yang tepat, hal ini dapat mempengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan, yang meliputi aspek perkembangan kognitif, emosi, sosial, motorik, bahasa dan pembentukan karakter. Dan ini juga dapat berpengaruh pula pada kesehatan mentalnya.
Untuk itu, kata dia, keluarga perlu aktif-kreatif memberikan stimulasi yang komprehensif agar anak tidak kehilangan semangat bereksplorasi.
“Anak belajar dari lingkungannya, belajar dari kebijaksanaan semesta, tidak kalah penting adalah menanamkan ‘kepekaan rasa’ yang akan memberikan keseimbangan dan arah dalam menghadapi kehidupan nantinya," jelas dia dalam acara peluncuran PAUD Generasi Maju di Taman Pintar dan Sosialisasi Program Edukasi Anak dalam Program Isi Piringku di Yogyakarta oleh Danone Indonesia.
Baca Juga: Punya Gedung Sendiri, Ini Biaya SPP di Sekolah PAUD Milik Artis Yuni Shara
Selanjutnya, kata Dr. Indria, anak perlu dibimbing dengan berinteraksi secara positif dan efektif yang merupakan metode pembelajaran interaktif atau interactive learning yang menyenangkan, dan menarik.
Apabila semua aspek perkembangan terstimulasi dengan baik, anak akan tumbuh menjadi anak yang unggul dan berkarakter. Anak mampu mengembangkan potensi positifnya, percaya diri, kreatif, pandai bergaul dan memiliki ketahanan mental yang prima.
Mengajak anak bermain di ruang publik yang menyediakan sarana rekreatif dan edukatif seperti di PAUD Generasi Maju - Taman Pintar yang baru saja diluncurkan di DIY Yogyakarta belum lama ini.
Hal tersebut dapat meningkatkan kualitas hubungan orang tua dan anak serta memberikan stimulasi perkembangan pada semua aspeknya. Selain memberikan stimulasi agar perkembangan anak optimal, anak memerlukan pemenuhan nutrisi sesuai pedoman Isi Piringku.
Di kesempatan yang sama, Ketua POKJA Ibu PAUD Yogyakarta - Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati Paku Alam X, mengatakan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan dukungan tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Profil Biodata Yuni Shara, Lebih Tenang Pulang Kampung Dirikan PAUD di Batu Malang
Untuk itu, anak memerlukan pendidikan, pengasuhan, gizi, kesehatan, dan perlindungan secara optimal. Masih tingginya angka stunting di Indonesia, membuat Kelompok Kerja (POKJA) Ibu PAUD DIY memiliki program prioritas untuk mewujudkan PAUD yang berkualitas.
"Hal ini diwujudkam melalui layanan PAUD Holistik Integratif dan berbudaya dengan memberikan layanan kepada anak, khususnya dalam hal edukasi dan nutrisi," jelasnya.
Terlebih, PAUD Generasi Maju - Taman Pintar mengangkat nilai kesehatan dan kelestarian lingkungan yang terbagi menjadi dua lokasi yaitu PAUD Timur dan Barat.
Di mana, dilengkapi dengan alat peraga interaktif untuk memperkenalkan pengetahuan kesehatan, gizi seimbang, dan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) tanpa meninggalkan konsep bermain.
PAUD Timur untuk motorik anak terdiri dari, ruang ragam Istiadat, playground (aktivitas fisik), robotik, musik, Panggung Budaya serta ruang Sahabat Ibu dan Anak.
Sementara PAUD Barat untuk memicu fungsi kognitif terdiri dari ruang edukasi Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku), balok susun, arena bermain bertema perkotaan, pemadam kebakaran.