Suara.com - Indonesia merupakan salah satu negara dengan penggunan internet terbanyak di dunia. Menurut laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada awal tahun 2021, atau meningkat 15,5 persen dibandingkan awal tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7 persen dari total populasi Indonesia.
“Peningkatan penggunaan teknologi ini perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak dan tepat guna,” kata Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pengerapan, dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PGRI Provinsi Lampung, Drs M Ilyas Efendi, menjelaskan ruang lingkup etika yang memerlukan kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan juga kebajikan. Sehingga hal itu akan memunculkan tata krama dalam menggunakan internet.
“Kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layar monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya,” jelasnya.
Baca Juga: Pengguna Internet Tinggi, Tapi Literasi Digital Indonesia Masih Rendah
Sementara itu, penulis dan peneliti Abdurrahman Wahid Centre for peace & humanities Universitas Indonesia, Sarah Monica dala materinya juga menyampaikan bahwa dalam e-learning memerlukan pembelajaran dasar yang terdiri dari membaca, listening atau mendengarkan, dan berdiskusi.
Membaca menurutnya akan membuka wawasan baru, mendengarkan akan melatih fokus dan mempertajam rasa, serta berdiskusi akan semakin memperkaya perspektif juga logika berpikir.
“Belajar melalui media daring dapat memberi pengalaman baru, berinteraksi dengan manusia yang lebih beragam, melampaui batasan waktu dan tempat,” ungkap pengajar di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah Jakarta Selatan.