10 Fakta Menarik Patung Moai, Dijadikan Emoji di Media Sosial

Kamis, 30 Juni 2022 | 15:21 WIB
10 Fakta Menarik Patung Moai, Dijadikan Emoji di Media Sosial
Patung Moai. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat berkirim pesan di media sosial, kita pasti cukup sering menemukan emoji berbentuk patung batu. Emoji patung batu tersebut sering digunakan untuk menggambarkan situasi yang canggung maupun lucu.

Nah, tahukah kamu, rupanya emoji patung batu tersebut terinspirasi dari dunia nyata, lho! Ya, emoji yang satu ini terinspirasi dari Patung Moai yang terletak di Pulau Paskah, Chili.

Diketahui, patung berbentuk wajah tersebut terbuat dari batu, dan diukir antara tahun 1250 dan 1500 M oleh orang Rapa Nui. Wajah yang diukir sendiri digambarkan sebagai para leluhur yang didewakan penduduk setempat. Totak terdapat sekitar 887 patung dengan tinggi kurang lebih 10 meter.

Yang menarik, ternyata patung wajah tersebut juga memiliki berbagai fakta menarik di dalamnya. Melansir laman Thetravel, berikut beberapa fakta menarik Patung Moai.

Baca Juga: 7 Arti Emoji Yang Sering Muncul Di WhatsApp, Mulai Dari Jempol Sampai Salam

1. Lama pembuatan
Konon, setiap patung membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk pembuatannya. Satu patung itu sendiri membutuhkan sekitar lima hingga enam orang untuk memahatnya. Jenis batu yang digunakan juga beragam, mulai dari tuf, skoria merah, trasit, dan basal.

2. Terdapat satu batu yang berbeda
Jika melihat emoji di media sosial, atau melihatnya di internet, Patung Moai rata-rata berwajah mirip. Namun, rupanya terdapat satu batu yang berbeda dengan lainnya, yaitu Tukuturi.

Batu Tukuturi ini memiliki bentuk yang lebih mirip manusia dibandingkan lainnya. Ukuran Tukuturi juga lebih kecil dan nampak seperti seseorang yang sedang berlutut.

3. Pernah dirobohkan
Dikatakan, sekitar tahun 1700-an, patung-patung Moai ini pernah dirobohkan oleh klan lainnya. Pulau Paskah sendiri pernah pengalami pemberontakan dan kerusuhan sehingga klan yang di sana saling menyerang.

Pada tahun 1868, disebutkan tidak ada patung yang berdiri tegak di seluruh pulau. Jika ada, kemungkinan terletak di Lereng Rano Raraku (sebuah kawah di Pulau Paskah), tetapi sebagian patung tersebut sudah terkubur.

Baca Juga: Arti Love Hitam, Emoji yang Bisa Ungkapkan Banyak Ekspresi

4. Cara memindahkan patung ini masih menjadi pertanyaan
Hingga saat ini, para arkeolog masih bingung bagaimana patung-patung tersebut dapat dipindahkan melintasi pulau. Hal itu karena patung yang satu ini diukir sejak lama, dan masyarakat di sana belum memiliki infrastruktur dan teknologi yang canggih.

Berdasarkan beberapa teori, penduduk pulau menggunakan kereta luncur kayu, tali, dan rol untuk memindahkan patung dengan berat 86 ton itu.

5. Hampir semua patung tidak menghadap ke laut.
Patung-patung Moai kebanyakan menghadap ke daratan dan tidak mengarah ke laut. Hal ini karena masyarakat setempat percaya patung-patung tersebut mengawasi dan melindungi mereka.

Namun, terdapat satu patung terletak di Ahu Akivi yang menghadap ke laut. Lokasi ini sendiri dijadikan tempat suci oleh penduduk setempat.

6. Patung tersebut ternyata memiliki bagian tubuh
Yang kita lihat, Patung Moai hanya terdiri dari bagian kepala saja. Padahal, sebenarnya tidak. Berdasarkan keterangan arkeolog, patung tersebut terkubur hingga leher. Dan itulah yang menyebabkan masyarakat hanya melihat bagian kepala saja. Arkeolog mengetahui situasi ini karena mereka pernah melakukan penggalian dan ternyata patung tersebut memiliki tubuh.

7. Beberapa patung mengenakan topi
Beberapa patung terlihat memakai topi di kepalanya. Ukiran yang terdapat di kepala tersebut bisa mewakili rambut atau hiasan kepada yang biasa digunakan penduduk setempat.

Beberapa orang percaya topi tersebut benar-benar mewakili rambut. Sementara itu, penduduk lain berpikir bahwa itu melambangkan kekuatan. Ada juga teori bahwa mereka hanyalah bagian dari pakaian formal selama periode di mana mereka diukir.

8. Turis pernah merusaknya
Diketahui, pada 2008 seorang turis asal Finlandia memotong telinga salah satu patung Moai. Akibatnya, ia menerima denda sekitar 17 ribu dolar Amerika. Setelah kasus tersebut, penduduk setempat membatasi daerah-daerah untuk dikunjungi oleh turis.

9. Takhayul patung
Patung Moai ini rupanya memiliki beberapa takhayul yang dipercayai oleh penduduk setempat. Beberapa percaya jika Patung Moai jatuh, lebih baik untuk tidak didirikan lagi.

Takhayul lainnya mengatakan, jika patung tersebut diberi mata, mereka akan memberikan energi kepada penduduk setempat.

10. Patung dibuat untuk merespons penyakit
Berdasarkan teori, Patung Moai dipercaya dapat menjadi penangkal kusta. Beberapa patung juga diperbaiki dengan bentuk melawan gejala kusta. Seperti hidung patung diberi gaya untuk melawan tulang rawan hidung yang hancur akibat kusta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI