94 Persen Pembeli di Indonesia Belanja Online Lewat Smartphone

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 27 Juni 2022 | 13:22 WIB
94 Persen Pembeli di Indonesia Belanja Online Lewat Smartphone
Ilustrasi belanja online (Freepik.com/benzoix)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belanja online kini menjadi bagian dari gaya hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlebih dengan situasi pandemi yang mengharuskan adanya pembatasan fisik. 

Sehingga berbagai macam transaksi lebih sering dilakukan secara online. Menariknya, menurut laporan iPrice terbaru, 94 persen pembeli menggunakan smartphone mencari produk, angka ini meningkat 16 persen dari periode 2016/2017. Hal ini kemungkinan didorong oleh fakta bahwa setengah dari 278 juta penduduk Indonesia berusia di bawah 30 tahun.

Dikutip dari Insider Intelligence, generasi melek digital yang juga mobile-centric ini cenderung sangat terhubung dengan media sosial, berbelanja melalui layar yang kecil, juga menggunakan aplikasi mobile payment dengan antusias.

"Selain pangsa traffic yang tinggi, mobile shoppers juga memiliki kecenderungan membeli barang dua kali lebih besar dibandingkan dengan pengguna desktop. Hal ini menunjukkan keterbalikan dari hasil yang kami dapatkan pada periode 2016/2017 ketika pembelian berbasis desktop hampir tiga kali lebih besar daripada mobile," ujar Content Marketing IPrice Indonesia, Rifda Aufa Putri Nurazlya

Baca Juga: Sukses Dengan Flatform Digital Bagi UMKM Ala Google

Ilustrasi belanja online (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi belanja online (Pexels/Andrea Piacquadio)

“Dalam laporan 2021/2022 iPrice, kami menemukan 94% orang Indonesia menggunakan perangkat mobile untuk mencari produk, angka ini meningkat 16% dari periode 2016/2017.”

Tidak dapat dipungkiri, pandemi telah mendorong terjadinya evolusi digital di Indonesia. Menurut e-Conomy SEA Indonesia 2021, hampir 15 juta orang Indonesia yang berada di daerah non-perkotaan menggunakan layanan berbasis internet untuk pertama kalinya pada paruh pertama tahun 2021.

Jangkauan internet yang lebih luas, juga akses ke perangkat smartphone yang lebih mudah dan terjangkau menjadi kunci utama pertumbuhan penetrasi mobile internet di Indonesia. Hasil survei We Are Social Indonesia yang mengungkapkan bahwa 96% respondennya memiliki smartphone, dibandingkan 67 persen kepemilikan komputer desktop atau laptop.

"Sebagai salah satu pengguna awal e-wallet di Asia Tenggara, konsumen Indonesia juga lebih percaya diri dalam melakukan pembelian melalui sistem pembayaran mobile," ujar Rifdah. 

Perubahan mendasar dalam preferensi gaya hidup sehari-hari ini tentunya akan memacu terbentuknya generasi “mobile-only”. Momentum ini dapat menjadi katalis bagi para pebisnis untuk membuka peluang dan model bisnis baru misalnya dengan menerapkan taktik marketing seperti fitur e-wallet eksklusif atau kupon dan promosi yang hanya tersedia di perangkat mobile.

Baca Juga: Dipakai Belanja Online, Remaja 14 Tahun Curi Rp260 Juta dari Tabungan Biaya Operasi Ibunya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI