Suara.com - Asia Tenggara terdiri atas 11 negara yang terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Indocina, Semenanjung Malaka, dan kepulauan di ujung Tenggara Asia. Tahukah Anda apa saja negara negara kawasan Asia Tenggara?
Sampai saat ini, baru terdaftar 10 negara yang berada di bawah ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Pasalnya, keanggotaan Timor Leste hingga kini belum disahkan.
Berikut daftar 11 negara di Asia Tenggara beserta beberapa informasi penting terkait.
Indonesia
Baca Juga: 5 Fakta Mauritania, Salah Satu Negara Produsen Minyak Terbaru di Afrika
Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang membuka Kedutaan Besar dan Kediaman Resmi Duta Besar di Ethiopia. Negara yang dipimpin oleh Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan ini memiliki lebih dari 17 ribu pulau.
Indonesia dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, termasuk gas alam, emas perak, minyak bumi, dan masih banyak lagi.
Malaysia
Negara dengan bentuk pemerintahan federal ini terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Malaysia Barat dan Timur. Wilayah Malaysia Timur berbatasan langsung dengan daratan Indonesia, tepatnya pulau Kalimantan.
Ibu kota Malaysia berada di Kuala Lumpur. Malaysia terdiri atas 13 negara bagian yang dipimpin oleh seorang sultan. Bahasa resmi Malaysia adalah Melayu.
Baca Juga: 7 Pulau Terbesar di Indonesia, Ada yang Luasnya Nomor 2 di Dunia
Singapura
Negara di Asia Tenggara selanjutnya adalah Singapura. Meski memiliki luas wilayah yang sangat kecil, Singapura dikenal sebagai yang paling kaya di Asia Tenggara. Padahal, lahan sumber daya alam mereka sangat terbatas.
Bentuk pemerintahan Singapura adalah parlementer dengan pimpinan perdana menteri. Mata uang yang digunakan adalah dolar Singapura.
Brunei Darussalam
Negara dengan Ibu Kota Bandar Seri Begawan ini dikenal dengan sumber daya minyak buminya yang melimpah. Brunei Darussalam berbatasan langsung dengan Malaysia, kecuali wilayah utara yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Pemerintahan Brunei Darussalam dipimpin oleh sultan dengan bahasa resmi Melayu sebagai sarana komunikasi.
Thailand
Thailand merupakan negara di Asia Tenggara yang belum lama mengubah nama ibu kota dari Bangkok menjadi Krung Thep Maha Nakhon.
Negeri Gajah Putih ini dikenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah, mulai dari beras, tebu, karet, cengkeh, hingga kayu besi. Dengan bahasa Thai, Thailand memiliki sistem pemerintahan parlementer monarki konstitusional.
Kamboja
Berbatasan langsung dengan Thailand di wilayah barat dan utara, Kamboja memiliki kekayaan sumber daya alam yang hampir serupa dengan Thailand.
Dengan sistem pemerintahan monarki konstitusional, Kamboja memiliki Raja untuk kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.
Laos
Laos merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak berbatasan dengan laut. Negara satu ini terletak di antara Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan China.
Laos memiliki sumber daya tambangg berupa timah, perak, tembaga, hingga emas. Kip menjadi mata uang resmi di negara berbentuk republik ini.
Myanmar
Memiliki lahan subur, Myanmar saat ini dikenal dengan hasil kayu jati dan kayu besinya yang berkualitas. Myanmar dulunya bernama Burma dengan bentuk republik konstitusional. Bahasa resmi Myanmar adalah Burma dan mata uangnya Kyat.
Vietnam
Bicara soal negara-negara kawasan Asia Tenggara, Vietnam tentu tak boleh ketinggalan. Vietnam berbatasan langsung dengan Kamboja, Laos, dan China.
Vietnam dikenal dengan julukan Dua Keranjang Padi beserta Pikulannya. Dua keranjang adalah Sungai Mekong dan Sungai Songka, sementara pikulannya adalah barisan Pegunungan Annam.
Filipina
Terletak di Lingkar Pasifik Barat, Filipina memiliki kekayaan sumber daya alam berupa gula, padi, jagung, dan buah-buahan.
Sama halnya Indonesia, Filipina juga dikenal sebagai negara kepulauan dengan sistem pemerintahan republik. Bahasa resmi Filipina adalah Bahasa Inggris, sementara mata uangnya Peso.
Timor Leste
Pada 20 Mei 2022, Timor Leste resmi melepaskan diri dari Indonesia dan membentuk negara demokratis sendiri. Ibukota Timor Leste ada di Dili dengan sistem republik semi presidensial.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri