Tak Bisa Dilepaskan dari Kehidupan Modern, Literasi Digital Sama Pentingnya dengan Kemampuan Calistung

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 24 Juni 2022 | 22:44 WIB
Tak Bisa Dilepaskan dari Kehidupan Modern, Literasi Digital Sama Pentingnya dengan Kemampuan Calistung
Ilustrasi literasi digital. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki pengetahuan tentang literasi digital menjadi nilai penting bagi kehidupan masyarakat modern. Bahkan pakar mengatakan, kemampuan literasi digital sama pentingnya dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung alias Calistung.

Diungkap oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, kehidupan modern tidak bisa dilepaskan dari literasi digital.

“Seperti Calistung (Baca, Tulis, dan Hitung) pada saat kita masih kecil, literasi digital tidak bisa lepas dari kehidupan kita pada saat ini,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.

Inilah yang menjadi alasan Kemenkominfo bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan kegiatan Training of Trainers (ToT) Literasi Digital Sektor Pemerintahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Juga: Literasi Digital Penting untuk Cegah Penyebaran Konten Kekerasan di Media Sosial

Kegiatan ini diikuti 30 Widyaiswara Kemendagri dan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 23 - 25 Juni 2022 di Hotel Santika, BSD Tangerang Selatan. Tujuannya mendorong ASN mengenal dan mengadopsi teknologi digital, serta diarahkan menjadi trainers untuk mengedukasi literasi digital di sektor pemerintahan dalam mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 menyebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.

Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo memberikan pelatihan Training of Trainers (ToT) dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Laporan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam infografis Statistik Indonesia tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah ASN di Indonesia adalah 4.168.118 orang. Sebanyak 961.629 orang (23%) adalah ASN Pusat, 549.353 orang (13%) adalah ASN Provinsi, dan 2.657.136 orang (64%) adalah ASN Daerah.

Data statistik tersebut menunjukkan bahwa ASN berpotensi sebagai aspek penting dalam percepatan transformasi digital untuk meningkatkan Indeks Literasi Digital Nasional. Berdasarkan data tersebut, Kemenkominfo bekerja sama dengan berbagai Kementerian dan Lembaga di tingkat pusat dan daerah untuk mengembangkan kompetensi ASN dan menambah pengetahuan tentang Teknologi Digital dan perkembangannya.

Baca Juga: W20 di Manokwari Bahas Peningkatan Literasi Digital Bagi Perempuan Pedesaan dan Penyandang Disabilitas

Hari ini Kemenkominfo secara resmi memulai ToT Literasi Digital bagi ASN bersama dengan Kemendagri, yang sebelumnya juga dilakukan kolaborasi bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat IV Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Teknis BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Dian Andy Permana, menyambut baik serta antusias kolaborasi dan kerjasama Kemenkominfo dengan Kemendagri, khususnya dalam peningkatan kapasitas literasi digital Widyaiswara.

“Ini momen yang bagus untuk menambah kualitas bagi para Widyaiswara Kemendagri, akan menambah kemampuan dan poin mereka,” ujar Dian.

Training of Trainers (ToT) ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kemenkominfo. Program ini menyasar berbagai daerah di Indonesia dan menargetkan 50 juta orang akan mendapatkan literasi digital pada tahun 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI