Suara.com - Standar kecantikan di Indonesia selalu diwarnai dengan pro dan kontra. Di beberapa tahun terakhir, dikatakan bahwa standar kecantikan adalah seseorang yang memiliki kontur wajah dengan bentuk V, yaitu bentuk rahang yang tirus dan dagu lancip.
Namun, menurut sejumlah ahli estetika, perawatan kecantikan V-Shape hanya berfokus pada wajah bagian dagu saja, sehingga dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan wajah yang tidak proporsional dengan ciri dagu yang menggantung dan lancip.
“Tren kecantikan sekarang sudah lebih beragam dan tidak hanya mengacu pada satu etnis saja. Setiap individu merupakan pribadi yang unik dengan karakter wajah masing-masing. Tidak bisa pukul rata dengan dagu harus lancip misalnya,” kata dr. Olivia Aldisa, praktisi medis sekaligus Chief Doctor di salah satu klinik kecantikan di Jakarta dalam siaran pers yang Suara.com terima pada Jumat (24/6/2022).
Tahun ini, tren V-shape sepertinya akan ditinggalkan dan berganti dengan tren E-shape yang menyempurnakan bentuk wajah V-shape menjadi lebih menarik dan proporsional.
Baca Juga: Gara-Gara Pose Begini, Keisya Levronka Dibilang Mirip Artis Korea Seo Ye Ji
Perawatan E-Shape, lanjut dia, memanfaatkan kehadiran soft tissue filler sebagai solusi baik bagi perempuan ataupun laki-laki yang ingin memiliki anatomi muka yang lebih “attractive”, dengan ciri tampilan wajah yang muda, kencang, dan terlihat lebih natural.
Selain itu, selain kecantikan wajah, memiliki badan yang sehat dengan bentuk yang proporsional juga perlu perlu menjadi perhatian. Asupan makanan dan olahraga menjadi kunci penting untuk memiliki body goals yang sehat dan sempurna.
Dalam sebuah acara seminar Allergan Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics yang bertajuk “Beauty Goals 2022: More Than Just a Face,” kecantikan menyeluruh ini perlu didukung oleh beberapa treatment perawatan dengan teknologi canggih, di antaranya yaitu CoolSculpting.
CoolSculpting memanfaatkan teknologi terkini yang mampu menghancurkan lemak-lemak membandel di dalam tubuh. Karena terkadang, gaya hidup sehat saja tidak cukup memberikan perubahan yang signifikan dalam bentuk tubuh, sehingga bisa membuat motivasi kita menurun. Dan di sinilah hadir CoolSculpting yang melengkapi usaha untuk tampil paripurna.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Aldisa yang hadir sebagai salah satu pembicara mengatakan bahwa metode ini sangat aman dan terbukti ampuh dalam menyempurnakan tubuh dalam waktu yang cukup singkat.
Baca Juga: 3 Standar Kecantikan Wanita Korea Selatan yang Bikin Geleng-Geleng Kepala
"Secara umum, bentuk tubuh yang atraktif bagi wanita adalah yang memiliki rasio pinggang ke pinggul 0.7-0.8. Tidak hanya atraktif, bentuk tubuh seperti ini juga mencerminkan kesehatan dan kesuburan. Sedangkan untuk pria rasio idealnya ada di <0.9,” kata dr. Aldisa yang juga sedang melakukan penelitian teknik CoolSculpting terbaru.
Dr. Aldisa sendiri baru saja kembali ke Tanah Air setelah 2 minggu menjalani konferensi dan workshop di Stockholm, Swedia dan Utrecht, Belanda. Dalam kesempatan itu, dr. Aldisa banyak mempelajari ilmu baru di dunia estetika khususnya terkait tren estetika medis terkini dan juga penyempurnaan teknik injeksi.
“Ada beberapa pesan penting dari perjalanan studi tempo hari, yakni standar kecantikan sudah makin beragam, tidak mengikuti standar dari satu etnis saja, karena pada dasarnya setiap etnis memiliki keunikan dan karakter masing-masing untuk ditonjolkan," kata dia.
Bahkan sekarang para pakar estetik global tidak hanya berpatokan pada golden ratio seperti yang disebut-sebut selama ini. Keindahan manusia sebagai makhluk hidup lebih kompleks dibandingkan pengukuran baku yang biasanya untuk benda mati seperti gedung, kursi, meja, dan sebagainya.
Yang terakhir, namun tidak kalah penting yaitu inovasi dalam body contouring disebut-sebut memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia estetika ke depannya.
Meningkatnya pertemuan tatap muka menjadi motivasi bagi banyak orang untuk kembali ke bentuk tubuh ideal dan meninggalkan post-covid body. Ternyata tidak jarang yang mengalami perubahan bentuk badan selama di rumah saja dan minim aktivitas.
“Setiap treatment body contouring pada dasarnya didahului dengan penghempasan lemak berlebih. Setelah itu barulah treatment pengencangan kulit dan otot, bukan sebaliknya," tambah dia.
Untuk itulah, harmonisasi wajah dan tubuh sangat penting karena keduanya tidak dapat dipisahkan untuk dapat tampil atraktif dan percaya diri dalam menunjang karier maupun hubungan personal.