Suara.com - Baru-baru ini, isi pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi perhatian karena dinilai menyinggung para penjual bakso. Mantan Presiden RI tersebut mengungkap soal kriteria menantu untuk anaknya, Puan Maharani, dalam Rapat Rakernas II PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 21 Juni 2022.
"Jadi ketika saya mau punya mantu, saya sudah bilang ke anak-anak yang tiga ini. Awas, lho, kalau nyarinya kayak tukang bakso," kata Mega dalam pidatonya dikutip dari channel PDIP, Kamis (23/6/2022).
Pernyataan Megawati tersebut langsung disambut gelak tawa dari Puan Maharani dan kader PDIP yang hadir.
“Mbak Puan ketawa. Karena, sorry, jadi bayangkan saya pikir koyo opo iki rupane (sepeti apa ini wajahnya), maaf," jelasnya.
Meski saat itu putri Proklamator Soekarno tersebut menegaskan bahwa dirinya bercanda dan tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan profesi yang ia sebut, namun pernyataannya terlanjur menjadi buah bibir warganet.
Megawati mengungkap, jika hal tersebut ia buka, berkaitan dengan penilaiannya terhadap Indonesia yang miliki motto Bhinneka Tunggal Ika.
"Maksud saya, manusia Indonesia ini kan Bhinneka Tunggal Ika. Jadi kan harus berpadu. Jadi bukan hanya dari sisi fisik dan perasaan, tetapi juga dari rekayasa genetika. Kita cari-cari gitu," tutupnya.
Seakan dipandang sebelah mata, sebenarnya begitu banyak penjual bakso yang tumbuh dengan sukses, hingga menghasilkan omzet ratusan juta.
Bahkan, tak sedikit yang mendirikan banyak cabang hingga menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat untuk orang lainnya.
Nggak percaya? Ini, lho, daftar tukang bakso yang sukses dan layak menjadi menantu idaman.
1. Bakso Kuto Cak To
Besarnya penghasilan seseorang tidak bisa dipatok dari tingkat pendidikan. Terbukti, Wahid Basir Krismanto yang akrab disapa Cak To, pria yang hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini, mampu meraup omzet ratusan juta rupiah per bulan dari berjualan bakso.
Bakso yang ditawarkan oleh Cak To cukup berbeda dengan lainnya, yakni perpaduan antara bakso Malang dan bakso Solo.
2. Bakso Pak Man Malang
Kedai bakso yang diambil dari nama pemiliknya, Soeparman ini, telah didirikan sejak 1962 alias 57 tahun silam. Terletak di sekitar SMPN 9 Kota Malang, Pak Man berhasil membuka cabang di Jalan Diponogoro yang dikelola oleh anak dan menantunya.
Kedua kedai Bakso Pak Man yang terkenal dengan menu bakso bakarnya ini bahkan memiliki omzet rata-rata mencapai Rp10 juta hingga Rp12 juta per hari.
3. Bakso Goyang Lidah
Kuliner legendaris Rembang, Jawa Tengah satu ini didirikan sejak 1969, dan dimiliki oleh H. Paidi. Dari jualan bakso selama lebih dari 50 tahun, dan kini fokus mengelola warungnya di depan Pasar Pentungan, lelaki yang akrab disapa Pak Di ini mengaku jika ia mampu menghidupi keluarga.
Bahkan tiga orang anaknya bisa kuliah hingga meraih gelar sarjana. Selain itu, Pak Haji Paidi bersyukur berkat usahanya ia memperoleh kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
4. Baso Goreng Anugerah Sejak Tahun 1976
Kedai bakso satu ini memang berfokus hanya menjual bakso goreng, penganan ringan yang kini sedang tren dan banyak diminati.
Bakso goreng ini berlokasi di sekitar GOR Padjajaran, Bandung, Jawa Barat. Saat ini, kedai tersebut dikelola oleh pemuda dengan nama lengkap Yusuf Prayitno.
Meskipun warungnya hanya menempati ruko kecil, namun omzet yang didapatkan dalam sehari bisa mencapai sekira Rp20 juta. Bahkan, Baso Goreng Anugerah juga telah memiliki satu buah cabang di Jalan Otista dekat Pasar Baru.
5. Bakso Titoti
Bagi warga Jakarta, tentu akrab dengan bakso khas Wonogiri yang dirintis oleh seorang pria bernama Slamet Riyanto. Meski bermula dari hanya bakso pikulan, kini berkat usaha keras pemiliknya, Bakso Titoti berkembang pesat.
Bakso Titoti memiliki 18 cabang dengan dua di antaranya berada di Wonogiri dan menjadi pusatnya. Sementara di Jakarta ada beberapa tempat, seperti Kebon Jeruk, Sumur Batu, Pasar Minggu dan masih banyak lagi.