Suara.com - Seiring dengan kemajuan teknologi, kini informasi tentang coding dan juga bahasa pemrogaman makin mudah ditemukan di internet. Hal itu membuat banyak siswa SMK yang tertarik untuk mempelajarinya.
Hal itu terungkap dari survei pada 1.000 siswa SMK yang mendapatkan Pelatihan Coding & Inovasi, dan pelatihan IoT Pengembangan Produk dari Samsung Innovation Campus. Dalam survei tersebut, 68,6 persen siswa berpartisipasi dalam program SIC karena tertarik untuk mempelajari coding, programming, IoT, dan AI.
Para siswa juga merasakan peningkatan keterampilan setelah training. Selain itu, para siswa juga merasakan peningkatan keterampilan setelah training. Sebanyak 55,8 persen mengatakan keterampilan Design Thinking-nya meningkat dan 52,9 persen mengalami peningkatan keterampilan Python dasar.
"Program dirancang untuk membantu siswa di sekolah vokasi, menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan di era Industri 4.0 dan mendapatkan bekal keahlian digital yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, dalam keterangannya, Jumat, (24/6/2022).
Baca Juga: Ribuan Orang Tua Sedang Harap-harap Cemas, Ridwan Kamil Pastikan PPDB Jawa Barat Adil dan Transparan
Program Coding & Innovation Training ini menantang para siswa untuk mengembangkan soft skill dan menemukan ide-ide solusi untuk memecahkan masalah di komunitas atau lingkungan sekitar mereka.
"Python dipilih sebagai bahasa pemrograman ini adalah salah satu yang paling populer di dunia saat ini. Permintaan para profesional untuk membangun program-program yang menerapkan dasar-dasar Python berada di ranking paling atas," ujar Ennita.
Program-program ini diyakini mampu mendorong solusi bisnis di seluruh industri. Python sendiri banyak digunakan untuk pembuatan program yang umum, seperti aplikasi pada smartphone, IoT, games, dan website.
Dalam survei juga terungkap sebanyak 55,8 persen mengatakan keterampilan Design Thinking-nya meningkat dan 52,9 persen mengalami peningkatan keterampilan Python dasar.
Sebanyak 44 persen mengatakan kemampuan pitching mereka jadi lebih baik. Berbagai ide mengenai solusi teknologi praktis mereka cetuskan, mulai dari teknologi regulator pendeteksi kebocoran gas, penyortir buah yang canggih, sampai dengan pendeteksi level bumbu dapur dalam masakan.
Baca Juga: Belasan Pelajar SMK asal Leuwiliang Bogor Ditangkap Polisi di Cisolok Sukabumi
“Pelatihan yang didapatkan membuat saya bisa lebih menguasai keterampilan yang dibutuhkan oleh industri. Saya mengusulkan ide project Automatic Package Storage (APS) dengan alasan saya ingin membantu orang-orang yang sering berbelanja secara online, agar bisa memberikan mereka rasa aman dengan barang yang mereka pesan, dengan menyimpannya ke dalam alat tersebut,” jelas , Nur Aulia Sabrina dari SMK Negeri 6 Kota Bekasi.