Suara.com - Beberapa hari belakangan, isu mengenai perempuan muncul ke permukaan. Terlebih dengan adanya usulan mengenai penambahan lamanya waktu cuti melahirkan, hingga hadirnya daftar The Most Powerful Women 2022 yang pertama kalinya dikeluarkan oleh Fortune Indonesia.
Mengutip dari artikel Fortune Indonesia, di tengah isu bias gender, para perempuan pilihan Fortune Indonesia ini mampu menjadi sosok yang kuat, bahkan berperan penting dengan segala pencapaian dan prestasinya. Mulai dari Megawati Soekarnoputri, Sri Mulyani, Tri Rismaharini, hingga Najwa Shihab menjadi bagian dalam daftar 20 perempuan “terkuat” dengan beragam latar belakang.
Nama-nama tersebut dinilai dapat memberikan dampak dan juga pengaruh positif bagi banyak orang dari bidang yang digelutinya masing-masing.
Daftar nama tersebut seolah membuktikan bahwa perempuan memiliki peran yang signifikan dalam berbagai aspek dan juga memiliki kesempatan yang sama dengan siapa pun.
Baca Juga: Viral Kisah Cewek Ditinggal Menikah, Kerap Tiba-tiba Menangis Sendiri
Tidak hanya dalam dunia bisnis dan pemerintahan yang cakupannya besar atau sosok perempuan di dunia nyata saja, sosok perempuan hebat juga banyak digambarkan dalam dunia fiksi, lho. Bahkan menjadi tokoh utama dengan konflik yang rumit.
Misalnya dalam beberapa cerita superhero, perempuan juga tergambar kuat dan bahkan mampu menyelesaikan suatu masalah, sebut saja Wonder Woman, Black Widow, dan sebagainya.
Novel-novel di platform online pun juga banyak secara spesifik menonjolkan kehebatan karakter perempuan. Di Cabaca, salah satu platfom baca novel digital di Indonesia ini terdapat beberapa novel yang menghadirkan perempuan sebagai tokoh utamanya. Tentu saja, kehadirannya memiliki pengaruh yang kuat dalam alur cerita.
Seperti novel Everything in Time karya Yaranika yang mengisahkan Rasiana Virgia yang melahirkan tiga anak perempuan kembar setelah beberapa bulan pernikahannya hancur dan menjadi single mother. Dengan karakter dan berbagai konflik yang tersaji dalam ceritanya Everything in Time sudah berhasil menarik lebih dari 34.040 pembaca.
Paralel dengan daftar powerful women yang memiliki peran penting di bidangnya masing-masing, tampaknya realitas tersebut juga tergambar baik dalam dunia fiksi.
Seperti yang dikatakan oleh Fatimah Azzahrah, Co-Founder Cabaca, “Kalau dulu perempuan sering mendapat stereotipe yang cenderung negatif dalam cerita, sekarang sudah nggak lagi. Narasi mengenai perempuan dalam sebuah cerita mulai berimbang. Perempuan tidak diceritakan sebagai objek yang melulu tersakiti,” ungkapnya, mengutip siaran tertulis yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Perempuan Keluhkan ART Tidur Siang dan Biarkan Anak Main Sendiri, Tuai Pro Kontra Publik
Diharapkannya, dengan semakin banyak cerita yang menunjukkan bahwa perempuan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, juga berdaya, akan membawa pengaruh baik minimal di lingkungannya.