Suara.com - Kualitas produk-produk lokal diakui makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Meski begitu tetap ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dengan barang-barang impor.
Menurut CMO Supra Boga Lestari, Maria Suwarni, kualitas produk lokal di Indonesia semakin baik dalam kirin waktu 4-5 tahun terakhir. Hanya saja, masih ada beberapa kelemahan termasuk berkaitan dengan kemasan.
"Orang Indonesia memang suka barang-barang lokal tapi kurang apreciate, saya melihatnya gitu. Makanya kita selain kurasi juga sering minta partner untuk improve dari kemasan," kata Maria ditemui usai peluncuran Pasarina di Mal Sarinah, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Maria menjelaskan bahwa wujud kemasan produk sangat menentukan daya jual karena itu menjadi penilaian pertama bagi pelanggan. Terutama untuk menggaet minat beli pada anak-anak muda.
"Kemasan itu kan first impression, kalau orang asli daerahnya mungkin oke, tapi untuk anak-anak muda milenial sekarang susah. Mereka melihat kemasan kayak gitu mikirnya, memangnya enak, ya?" Ujarnya.
Hal lain juga bahwa beberapa barang lokal masih lebih mahal daripada produk impor. Terutama untuk makanan segar, seperti buah dan daging. Menurut Maria, hal tersebut berkaitan dengan biaya logistik yang justru terlalu tinggi.
Sehingga produsen lokal juga memasukan biaya pengiriman pada harga jual barangnya.
"Atau mengemasnya tidak pintar, sehingga kalau dikirim ke Jakarta ataupun di mana, ketika sampai barangnya sudah rusak. Akhirnya mereka akan menghitung cost itu ke dalam produk itu yang harus terus kita anggarkan," kata Maria.
Baca Juga: Pakar ITB Sebut Banyak Masyarakat Salah Mengartikan Bahaya BPA, Bagaimana Penjelasannya?