Suara.com - Tren hunian ramah lingkungan menjadi salah satu yang diminati oleh masyarakat modern saat ini. Bukan cuma memperlihatkan rumah yang dipenuhi dengan tanaman, konsep ini juga harus memikirkan beberapa aspek penting.
Hal inilah yang tercermin dalam proyek-proyek hunian Crown Group di Australia yang menurut CEO Crown Group, Iwan Sunito telah diimplementasikan sejak satu dekade lalu.
"Di Crown Group, kami telah menerapkan prinsip-prinsip dasar green building semenjak tahun 2010, menciptakan tren hunian baru di dunia,” ujarnya.
Pria kelahiran Surabaya yang besar di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, itu menjelaskan beberapa konsep bangunan ramah lingkungan yang diterapkan Crown Group, misalnya menghindari bangunan menghadap ke barat.
Baca Juga: Lebih dari 13 Tahun Produksi Mobil Ramah Lingkungan, Ini Angka Kumulatif Buatan Hyundai dan Kia
Karena, menurut Iwan hal tersebut bisa membuat ruangan lebih panas, sehingga kebutuhan untuk menggunakan pendingin ruangan pun tak terhindarkan.
Selain itu, ventilasi yang melintasi seluruh ruang bangunan (cross ventilation) juga dinilai sangat penting. Ini membuat udara tersebar tanpa harus membuat semua ruangan memiliki jendela.
"Konsep yang menyatu dengan alam, penggunaan material berbahan dasar kayu dan bisa daur ulang, ruang tamu yang luas dengan sirkulasi udara maksimal serta keberadaan pintu kaca besar yang memungkinkan sinar matahari dapat menyinari secara alami, sehingga mengurangi konsumsi listrik," jelasnya.
Ia memaparkan konsep gedung ramah lingkungan sudah tercermin dari proyek-proyek yang dibangun Crown Group seperti Arc, Infinity, Waterfall, serta Mastery by Crown Group.
Konsep green building yang diterapkan Crown Group, lanjut Iwan Sunito, juga sejalan dengan target pemerintah Australia untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2050.
Baca Juga: Industri Properti Mulai Bergairah, Permintaan Rumah dengan Konsep Hijau Meningkat
Karenanya di Australia diterapkan rating green building yang diukur dengan sejumlah parameter. Seperti pengelolaan air, penggunaan sumber energi, serta penggunaan berbagai peralatan rumah tangga.
Diharapakan, hal tersebut dapat membantu Sydney mengejar kota-kota global lainnya di Dunia dalam hal desain dan pengembangan kawasan yang berkelanjutan.