3. Di balik pembuatan ondel-ondel
Rupanya, dalam pembuatan kesenian yang satu ini juga tidak boleh sembarangan. Ondel-ondel terbuat dari bambu setinggi 2,5 meter dengan diameter 80 sentimeter. Dan dalam proses pembuatannya, harus ada ritual khusus terlebih dahulu.
Sosok yang membuatnya harus menyiapkan sesajen seperti kemenyan dan kembang tujuh rupa agar tidak dipengaruhi roh jahat. Setelah itu, barulah ondel-ondel dibuat dengan anyaman bambu untuk membuat tubuh dengan cangkak yang berongga.
Untuk bagian wajah biasanya diukir dari kayu. Pakaian yang digunakan sendiri biasanya berwarna cerah seperti layaknya seorang suami istri yang sedang menikah berdasarkan adat Betawi.
Untuk bagian rambut, diolah dengan hati-hati dari daun pohon palem yang dikeringkan. Pada bagian kepala juga dihias dengan kembang kelapa, yaitu hiasan runcing yang biasanya terbuat dari kertas dan lidi yang ditusuk ke styrofoam.
4. Ondel-ondel masa kini
Pada 1977, Gubernur Jakarta Ali Sadikin mengubah fungsi kesenian ondel-ondel. Oleh karena itu, saat ini biasanya ondel-ondel digunakan untuk mengiringi suatu perayaan yang meriah. Ondel-ondel juga digunakan untuk menyambut tamu pada acara hajatan disertai iringan musik.
Bahkan, sekarang sering kali terlihat kesenian ondel-ondel di pinggir jalan serta dijadikan banyak orang untuk sumber mata pencaharian.
Baca Juga: Rencana Penggusuran Lokalisasi Gunung Antang, Pemkot Jaktim Tunggu Undangan KAI