6 Alasan Kenapa Suami Seharusnya Dapat Cuti 40 Hari Temani Istri Melahirkan

Rabu, 22 Juni 2022 | 12:41 WIB
6 Alasan Kenapa Suami Seharusnya Dapat Cuti 40 Hari Temani Istri Melahirkan
Ilustrasi suami temani istri saat hamil (Pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cuti melahirkan pada umumnya wajib diberikan untuk istri atau calon ibu. Namun, terdapat pandangan bahwa ada alasan dan manfaat penting cuti melahirkan juga diberikan kepada suami.

Sejumlah negara di dunia bahkan telah memberikan cuti melahirkan bagi kedua orang tua, baik istri dan suami. Cuti diberikan kepada suami dengan harapan bisa mendampingi istri selama proses melahirkan dan memiliki bayi baru.

Di Indonesia sendiri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru mengusulkan agar suami mendapatkan cuti 40 hari untuk menemani istri melahirkan. Tentunya wacana ini langsung menimbulkan pro kontra, baik dari pemilik usaha hingga masyarakat.

Terlepas dari itu, cuti melahirkan untuk suami sendiri rupanya memiliki beberapa manfaat. Berikut ini beberapa alasan dan manfaat cuti melahirkan bagi suami:

Baca Juga: Curhat Eva Celia Usai Dinikahi Demas Narawangsa: Masih Kayak Pacaran

1. Mendampingi Istri Melahirkan

Pentingnya cuti melahirkan untuk suami adalah agar suami mampu memberikan dukungan dan mendampingi istri. Mulai saat persiapan melahirkan, saat melahirkan, dan pasca melahirkan.

Ibu hamil dinilai membutuhkan seorang pendukung saat melahirkan, dan sang suami tentunya yang sangat diharapkan.

2. Membantu Istri Bersiap Menjadi Ibu

Pasca melahirkan tentunya menjadi momen yang mengejutkan bagi istri. Oleh karena itulah, kehadiran suami harus menjadi prioritas dalam membantu istri mempersiapkan diri sebagai seorang ib.

Baca Juga: DPR: RUU KIA Perpanjang Cuti Melahirkan Agar Suami Ikut Bantu Istri Urus Anak

Selain peran mendukung istri, suami juga bisa menggunakan waktu cuti untuk mempersiapkan diri sebagai seorang ayah.

3. Menumbuhkan Kedekatan dengan Anak

Proses kehamilan dan persalinan tentu memicu naluri kasih sayang seorang ibu terhadap anak. Dengan adanya cuti melahirkan bagi suami, maka suami juga dapat mendekatkan diri dengan anak di masa-masa awal.

Salah satu studi menyatakan bahwa mendengar tangisan bayinya bisa menghubungkan jalur di otak ayah, yang memperkuat hubungannya dengan anak. Hal itu tentu bisa menumbuhkan naluri dan kedekatan dengan anak sebagai ayah.

4. Mengurangi Tingkat Depresi Istri

Istri atau ibu yang mengalami transisi masa persalinan tentu merasa kaget dengan kondisi yang serba tiba-tiba. Seorang ibu harus beradaptasi dan sigap untuk anak, dan hal tersebut dapat memicu depresi atau tingkat stress berkepanjangan.

Sebagai suami yang juga mengemban tanggung jawab sama, tentu wajib membantu dan menemani istri di masa-masa tersebut. Waktu cuti bisa digunakan suami untuk mengurangi tingkat stres istri, sehingga sang ibu bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya.

5. Membangun Hubungan Baik dalam Pernikahan

Cuti melahirkan bagi suami dapat mendekatkan dirinya dengan istri dan anaknya. Ia akan merasa lebih bahagia dan dekat dengan keluarganya, serta berpartisipasi secara penuh dalam masa-masa awal sang bayi.

6. Membuat Suami Memahami Cara Merawat Anak

Merawat anak sudah menjadi tugas kedua orang tua. Meski istri yang berperan dalam menyusui, namun segala kebutuhannya bersama bayi tentu juga harus terpenuhi dengan bantuan suami.

Suami harus bisa membantu istri mengurus bayi yang baru lahir, seperti menggantikan popok dan lain sebagainya.Terlebih pasca melahirkan, tentu istri masih dalam masa penyembuhan atas luka melahirkan bayi.

Tentu dengan adanya cuti, tanggung jawab suami dalam membantu istri dan bayinya bisa dilakukan dengan waktu full time, tanpa terganggu pekerjaan.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI