Suara.com - Tanggal 22 Juni hari ini diperingati sebagai HUT DKI Jakarta yang ke-495. Dan dalam rangka memeriahkan HUT Jakarta ke-495 ini, warga Ibukota dan sekitarnya dapat menikmati beragam acara dan wisata secara gratis, termasuk berkunjung ke museum yang ada di Jakarta.
Dalam akun Instagramnya, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menggratiskan kunjungan ke 11 museum dalam rangka menyemarakkan "Jakarta Hajatan ke 495".
"Seperti yang kita tahu, Jakarta akan berulang tahun ke 495. Dalam menyemarakkan #JakartaHajatan kamu bisa kunjungi museum yang dikelola Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta secara gratis pada Rabu, 22 Juni 2022.
Jadi tunggu apalagi, yuk ajak sanak saudara untuk mengunjungi museum-museum ini. Jangan sampai terlewat yaa!," tulis akun @disbuddki seperti yang Suara.com kutip pada Rabu (22/6/2022).
Nah, penasaran apa saja 11 museum yang dikelola oleh Disbud DKI yang akan memberikan kunjungam gratis tepat pada HUT Jakarta hari ini? Berikut daftarnya.
1. Museum Sejarah Jakarta
Museum Fatahillah atau memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta adalah salah satu museum yang terkenal di Jakarta. Berada di kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, kamu bisa mengunjungi museum ini untuk melihat perjalanan sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini dalam bentuk yang lebih rekreatif.
Adapula replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta, mebel antik mulai dari abad ke-17 sampai 19, yang merupakan perpaduan dari gaya Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan Indonesia. Juga ada keramik, gerabah, dan batu prasasti.
2. Museum Joang 45
Gedung Joang '45 atau Museum Joang 45 adalah salah satu museum yang bisa kamu kunjungi untuk melihat jejak perjuangan kemerdekaan dengan koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia.
Di antaranya adalah mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI Pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini.
Baca Juga: Pihak Museum Jamin Kim Kardashian Tak Rusak Gaun Legendaris Milik Mendiang Marilyn Monroe
Selain itu ada pula koleksi foto-foto dokumentasi, lukisan dan diorama yang menggambarkan perjuangan sekitar tahun 1945-1950-an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada.
3. Museum Prasasti
Berada Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat, museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 provinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik.
Museum seluas 1,2 ha ini merupakan museum terbuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan yang menyatu.
4. Museum MH Thamrin
Museum Mohammad Hoesni Thamrin adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Jalan Kenari II No. 15, Jakarta Pusat.
Di sini, kamu bisa melihat berbagai koleksi foto reproduksi, radio dan barang-barang milik, serta kepustakaan tentang kiprah perjuangan MH Thamrin dalam pergerakan nasional Indonesia.
5. Museum Tekstil
Museum Tekstil merupakan museum yang diresmikan pada tanggal 28 Juni 1976 oleh Ibu Tien Suharto. Museum ini menempati gedung tua di Jalan K.S. Tubun Palmerah, Jakarta Barat. Pendirian museum tekstil bertujuan melestarikan budaya tekstil Indonesia.
Terdapat sekitar 1914 buah koleksi kain di museum tekstil. Namun, hanya 120 kain yang dipilih untuk dipamerkan dan dipublikasikan. Kain-kain tersebut berasal dari tiap daerah dengan segala corak dan kekhasannya.
6. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum ini menyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu 1800-an hingga saat sekarang. Kamu juga bisa melihat koleksi Seni Lukis Indonesia yang dibagi menjadi beberapa ruangan berdasarkan periodisasi.
Sedangkan koleksi keramik menampilkan keramik dari beberapa daerah Indonesia dan seni kreatif kontemporer. Selain itu ada juga koleksi keramik dari mancanegara seperti keramik dari Tiongkok, Thailand, Vietnam, Jepang dan Eropa dari abad 16 sampai dengan awal abad 20.
7. Museum Wayang
Bagi kamu yang tertarik dengan dunia perwayangan, coba kunjungi Museum Wayang yang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain.
bukan cuma itu, kamu juga bisa melihat koleksi wayang yang berasal dari mancanegara, misalmya Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan.
Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.
8. Museum Bahari
Museum Bahari menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan Indonesia dari Sabang hingga Merauke yang berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa.
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran.
Juga peralatan yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan meriam.
9. Taman Arkeologi Onrust
Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari.
Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia.
Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust.
10. Rumah Si Pitung
Si Pitung merupakan sosok legendaris orang Betawi yang cukup terkenal sampai saat ini. Memiliki nama asli Ahmad Nitikusumah, ia dikenal sebagai perampok yang ulung.
Dikatakan, Si Pitung kerap mengunjungi sebuah rumah panggung Betawi yang berada di kawasan Marunda, Jakarta Utara yang saat ini dikenal sebagai Rumah Si Pitung.
Rumah ini tadinya milik Haji Saipudin, seorang saudagar kaya bandar ikan asal Makassar. Ia diyakini merupakan sahabat erat Si Pitung. Singgahnya Si Pitung terakhir kali di rumah itu adalah dalam rangka bersembunyi dari kejaran tentara Belanda dengan tuduhan merampok.
11. Museum Betawi Setu Babakan
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dilengkapi Museum Betawi yang terdiri dari dua lantai dan saat ini memberi kesempatan pengunjung untuk melihat beberapa benda-benda tempo dulu maupun replika yang pernah digunakan masyarakat Betawi.
Lukisan, benda-benda antik, dan hasil produk budaya Betawi lainnya juga dipamerkan di museum ini, antara lain; alat musik, perabot rumah tangga, alat kerja, transportasi, lukisan tokoh atau budayawan Betawi, dll.