Kisah Pilu di Balik Nama Pangeran William, Diduga Ode untuk Bangsawan Kerajaan yang Alami Kematian Tragis

Selasa, 21 Juni 2022 | 17:37 WIB
Kisah Pilu di Balik Nama Pangeran William, Diduga Ode untuk Bangsawan Kerajaan yang Alami Kematian Tragis
Pangeran William. [JUSTIN TALLIS / AFP / POOL]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pangeran William akan merayakan ulang tahun ke-40 pekan ini. Duke of Cambrige lahir pada tahun 1982 di Rumah Sakit St Mary, dari pasangan Pangeran Charles dan Putri Diana.

Ia diberi nama lengkap William Arthur Philip Louis. Ternyata, ada kisah pilu di balik nama tersebut.

Menurut penulis biografi kerajaan Robert Lacey, nama William memang diusulkan oleh Putri Diana karena dinilai memiliki arti "lebih kuat".

"William, seperti dalam 'William the Conqueror,' pemenang dari Pertempuran Hastings yang terkenal pada tahun 1066," kata Lacey dalam wawancara bersama majalah People, dikutip dari Mirror.

Baca Juga: Kisah Para Pengasuh Anak dari Jawa dan India yang Terlupakan di London

Tetapi, selain alasan tersebut, pemilihan nama William ternyata juga untuk mengenang anggota keluarga kerajaan yang meninggal secara tragis di usia muda dalam kecelakaan pesawat. Banyak ahli kerajaan meyakini teori tersebut.

Anggota keluarga kerajaan yang dimaksud memiliki hubungan dekat dengan Pangeran Charles, yakni Pangeran William Henry Andrew Frederick.

Pangeran William Henry merupakan cucu Raja George V dan Ratu Mary, keponakan Raja George VI (ayah dari Ratu Elizabeth II). Sehingga Pangeran William Henry menjadi sepupu pertama bagi Ratu Elizabeth dan Putri Margaret.

William Henry lahir pada 1941. Pada tahun 1965, kerajaan mulai bekerja untuk Kantor Persemakmuran.

Dia kemudian bekerja di Lagos sebagai sekretaris ketiga di British High Commission. Pada tahun 1968, William Henry dipindahkan ke Tokyo, Jepang, sebagai sekretaris kedua di Kedutaan Besar Inggris.

Baca Juga: 7 Inspirasi Fesyen dari Perempuan Bangsawan yang Akan Membuatmu Tampil Mengesankan dan Mencuri Perhatian

Dia dikatakan menikmati hidupnya karena bebas dari tugas kerajaan dan protokol yang ketat. Dia bahkan bertemu dengan perempuan yang ingin dia nikahi, Zsuzsi Starkloff.

Namun, Starkloff tidak dianggap cocok untuk menjadi pengantin kerajaan pada saat itu, karena menyandang status sebagai ibu dua anak yang beragama Yahudi Hongaria dan telah dua kali bercerai.

Bahkan diyakini bahwa sepupunya, Putri Margaret, dikirim ke Jepang untuk membujuk William Henry tidak melanjutkan hubungannya dengan Starkloff.

Hubungan mereka pada akhirnya benar-benar berakhir pada 1970, ketika ayahnya Duke of Gloucester mulai mengidap stroke.

William Henry harus kembali ke Inggris untuk mengelola harta ayahnya dan mengambil tugas sebagai pekerja kerajaan penuh waktu.

Pada 1972, William Henry yang juga seorang pilot ikut berkompetisi di Goodyear International Air Trophy.

Tak lama setelah lepas landas, ia kehilangan kendali atas pesawatnya saat masih di ketinggian rendah. Akibatnya, sayap pesawat menabrak pohon dan terbakar. Tubuhnya teridentifikasi pada hari berikutnya melalui catatan gigi.

Detelah insiden tersebut, William Henry dianggap sebagai pangeran yang pemberani. Ia juga dikenal gemar melakukan aktivitas berbahaya, seperti terbang dan hiking di Gurun Sahara.

Pada saat kematiannya, dia baru berusia 30 tahun dan berada di urutan kesembilan takhta Raja Inggris.

William Henry menjadi cucu pertama Raja George V dan Ratu Mary yang meninggal. Dia kemudian dimakamkan di Royal Burial Ground di Windsor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI