Suara.com - Pernahkah Anda merasakan cemas atau merasa tertinggal dari orang lain dalam berbagai hal? Atau merasa dicap tidak gaul dan ketinggalan tren? Bisa jadi Anda mengalami FOMO alias fear of missing out. Apa itu FOMO?
Perasaan tersebut bisa meimbulkan kecemasan bahkan rasa tidak nyaman, karena pada umumnya perasaan tersebut muncul pada semua orang tanpa terkecuali dan tidak mengenal umur.
Jika ya, Anda mungkin sedang menderita FOMO atau Fear Of Missing Out atau perasaan takut atau cemas akibat merasa “tertinggal”.
Perasaan ini sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut, karena akan menimbulkan rasa lelah, stress, susah tidur bahkan hingga depresi.
Baca Juga: 5 Tanda Kamu Butuh Detox Media Sosial, Suka Membandingkan dengan Orang Lain
Lalu apa itu FOMO dan bagaimana gejala serta tips untuk menguranginya?
Pengertian FOMO
Dilansir dari laman djkn.kemenkeu.go.id, FOMO merupakan rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktifitas tertentu.
FOMO bisa dikatakan juga sebagai sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru seperti berita, tren dan hal lainnya.
Perasaan ini lebih mengacu pada seseorang yang menganggap bahwa kehidupan orang lain jauh lebih menyenangkan dan bahagia dibandingkan dengan kehidupan kita.
Baca Juga: Waspadai Ciri-Ciri Kecanduan Media Sosial, Bisa Memicu Depresi
Penyebab FOMO
Salah satu penyebab FOMO adalah penggunaan media sosial. Berkembangnya media sosial saat ini, menyebabkan kita menerima banyak informasi dari luar.
Terlebih zaman sekarang banyak fitur-fitur di media sosial yang mendukung cepatnya informasi berkembang.
Hal demikian bisa kita ikuti lewat beberapa fitur media sosial seperti Instastory. Dari situ, kita bisa melihat aktifitas semua orang setiap harinya.
Tanpa kita sadari, perasaan FOMO bisa muncul dan perlahan kita menganggap jika kehidupan orang lain lebih bahagia dan menyenangkan daripada kehidupan kita.
Gejala FOMO
Gejala FOMO umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Selalu cek gadget, kebiasan tersebut seolah tidak bisa dihilangkan. Orang tersebut selalu membuka telepon seluler setelah bangun tidur dan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita.
- Lebih suka diakui di dunia maya dibandingkan di dunia nyata
- Selalu ingin tahu kehidupan orang lain
- Selalu ingin tahu gosip terbaru
- Mengeluarkan uang yang lebih demi suatu hal agar tidak dikatakan ketinggalan zaman
Meski terlihat sepele, geala tersebut jika dibiarkan berlarut-larut dapat menimbulkan lelah, kesulitan tidur, stress bahkan depresi.
Bisa juga derdampak pada masalah finansial, karena seseorang yang memiliki gejala tersebut dapat dengan mudah mengeluarkan uang untuk mendapatkan sesuatu demi tidak dianggap ketinggalan zaman.
Gejala FOMO bisa dikurangi atau dihindari dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Batasi diri di media sosial dengan cara mengurangi waktu kecenderungan Anda di media sosial.
- Atur waktu Anda dalam berselancar di media sosial dan matikan notifikasi agar tidak muncul di ponsel setiap saat.
- Mulailah berpikir jika kehidupan di media sosial adalah buka kehidupan nyata. Video atau foto yang diunggah di media sosial, belum tentu menunjukkan kehidupan seseorang yang sesungguhnya.
- Mensyukuri kehidupan Anda, dengan semua yang Anda miliki saat ini dan tidak membandingkan hidup orang lain dan iri dengan apa yang orang lain miliki.
- Rajin bermeditasi dapat mengurangi rasa kecemasan sekaligus menjerihkan pikiran
- Pilih konten atau postingan yang memberikan efek postif bagi kehidupan Anda.
Demikian tadi ulasan mengenai apa ituFOMO. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Kontributor : Damayanti Kahyangan